Dana Penanganan Corona Rp926 Miliar, Pemprov Siapkan 50 Persen untuk Sektor Kesehatan

0
Ilustrasi Uang (ant/bali post)

Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB menyiapkan anggaran sebesar Rp926 miliar untuk penanganan Corona Virus Disease (Covid-19). Besar anggaran untuk penanganan tiga sektor terdampak Covid-19 diubah.

Semula, anggaran sebesar Rp326 miliar untuk penanganan kesehatan, Rp300 miliar untuk stimulus ekonomi dan Rp300 miliar untuk Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang. Kini, porsinya diubah. Sebesar 50,3 persen atau Rp 466,28 miliar disiapkan untuk penanganan kesehatan. Kemudian 33,44 persen atau Rp310 miliar untuk stimulus ekonomi dan Rp150,67 miliar atau 16,25 persen untuk JPS Gemilang.

Kepala Bappeda NTB, Dr. Ir. H. Amry Rakhman, M. Si yang dikonfirmasi Suara NTB, Senin, 8 Juni 2020 menjelaskan, anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp926 miliar tersebut, berupa  BTT  sebesar Rp434,83 miliar atau 46,91 persen dan Belanja Langsung (BL) sebesar Rp492,13 miliar atau 53,09 persen.

Ia merincikan, untuk anggaran penanganan kesehatan sebesar Rp466,28 miliar. Sebesar Rp213,54 miliar berupa BTT dan belanja langsung sebesar Rp252,74 miliar. Belanja langsung tersebut seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik, Badan Layananan Umum Daerah (BLUD) dan makan minum klayan.

Sementara dana untuk stimulus ekonomi sebesar Rp310 miliar lebih berupa BTT sebesar Rp86,33 miliar dan belanja langsung Rp223,67 miliar. Belanja langsung sebesar Rp223,67 miliar tersebut seperti 30 persen Pokir DPRD di tiga OPD, DAK Non Fisik dan DAK Fisik.

Sedangkan dana untuk JPS Gemilang sebesar Rp150,67 miliar terdiri dari BTT sebesar Rp131,56 miliar dan anggaran earmaked sebesar Rp19,1 miliar. Dana earmaked tersebut seperti makan minum reses dan target RPJMD.

Amry menjelaskan, untuk JPS Gemilang sudah selesai bulan April – Mei lalu dengan jumlah sasaran sebanyak 105.000 KK. Pemprov menggelontorkan dana untuk JPS Gemilang tahap I sebesar Rp26,2 miliar lebih. Dengan nilai setiap paket JPS Gemilang sebesar Rp250.000 per KK yang dibagikan ke masyarakat berupa sembako dan suplemen.

Untuk JPS tahap II yang sudah dimulai sejak akhir Mei sampai  pertengahan Juni dengan jumlah sasaran  sebanyak 125.000 KK. Terdiri dari  110.000 KK untuk rumah tangga miskin dan rentan miskin serta 15.000 KK untuk kelompok lain yang terkena dampak Covid-19. Anggaran yang digelontorkan untuk JPS tahap II sekitar Rp31 miliar lebih.

‘’Nanti JPS tahap III di akhir Juni sampai awal Juni. Itulah anggarannya sekitar 20 persen itu. Kondisi ini (pandemi Covid-19) diperkirakan sampai akhir Juni atau awal Juli. Bila terjadi sesuatu lain hal yang perlu penanganan, mungkin ada kebijakan lain atau ada skema lain,’’ kata Amry.

Ia mengatakan Pemprov akan melakukan evaluasi tentang penyaluran JPS Gemilang pertengahan Juni ini. Terkait dengan kelanjutan pemberian bantuan JPS Gemiang berikutnya setelah tahap III selesai dilakukan.

Sementara untuk stimulus ekonomi, pada pekan ini sudah mulai bergerak administrasi pembiayaannya. Karena peraturan gubernur tentang ini sudah final. Stimulus ekonomi tersebut tersebar di sejumlah OPD Pemprov NTB, seperti Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pertanian dan Perkebunan. Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan hingga Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Amry menyebut sekitar 10 – 11 OPD yang terlibat dalam stimulus ekonomi ini.

‘’Kebijakan yang kita ambil, stimulus ekonomi ini dua tujuannya. Dalam jangka pendek kita memberi perlindungan kepada UKM dan IKM. Supaya mereka dalam jangka pendek ini dilindungi dari dampak Covid-19,’’ jelasnya.

Kemudian dalam jangka panjang, Pemprov melalui OPD terkait melakukan pemberdayaan dan pembinaan kepada IKM dan UKM. Bantuan-bantuan peralatan kepada UMKM di kabupaten/kota akan menggunakan produk-produk IKM permesinan lokal NTB.

‘’Misalnya di Dinas Kelautan dan Perikanan harus ada cold storage untuk menyimpan ikan. Begitu juga untuk yang lainnya. Nanti STIPark mengkoordinir IKM-IKM kita yang ada di SMK, kabupaten/kota. Sekitar 400 IKM kita di NTB yang langsung mendukung, menghasilkan mesin,’’ katanya.

Total anggaran penanganan Covid-19 di seluruh NTB baik provinsi dan Peemda kabupaten/kota? Amry mengatakan Pemprov fokus untuk penyiapan anggaran di tingkat provinsi. Sedangkan di kabupaten/kota sudah menyiapkan anggaran untuk penanganan Covid-19. Namun dia belum mendapatkan rinciannya untuk masing-masing kabupaten/kota. (nas)