Capaian Vaksinasi Indonesia Hampir Tiga Kali Lipat Populasi Malaysia

0

Jakarta (Suara NTB) – Kemajuan dalam program vaksinasi Covid-19 di Indonesia memperlihatkan capaian menggembirakan. Hal ini terlihat dari cakupan vaksinasi yang telah mencapai 90 juta dosis pertama dan 50 juta dosis kedua. Angka ini hampir setara dengan tiga kali lipat populasi warga Malaysia.

Capaian itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, dr. Reisa Broto Asmoro, Rabu, 29 September 2021. Ia menjelaskan, cakupan vaksinasi nasional hingga Rabu (29/9) jam 12.00 WIB, untuk dosis pertama mencapai hampir 90 juta dosis.

“Angka ini sama dengan dengan kita hampir memvaksinasi seluruh populasi Vietnam. Hampir 3 kali populasi Malaysia. Dan ini sebuah capaian yang tidak kecil dengan melibatkan lebih dari 100 ribu vaksinator dan ratusan ribu relawan,” ujar Reisa.

Selain itu, sebanyak lebih dari 50 juta yang telah divaksinasi lengkap (dua dosis). “Jumlah ini setara dengan memvaksinasi seluruh populasi Singapura dengan 10 kali putaran, yang dilakukan hanya dalam 9 bulan,” ujar Reisa.

Reisa menambahkan jika upaya tidak akan berhenti sampai di sini. “Selamat dan salut atas semua yang sudah bekerja keras. Masih banyak saudara kita yang belum mendapatkan haknya. Kita pastikan vaksinasi itu merata dan setara, untuk lansia, penyandang disabilitas dan anak-anak kita tercinta,” ujarnya.

Prinsip merata dan setara itu juga berlaku untuk Warga Negara Asing (WNA). Menurut Keputusan

Menkes No. HK.01.07/MENKES/4638/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), selain diplomat dan pemegang kartu izin tinggal KITAS dan KITAP, warga negara asing yang berstatus pengungsi juga berhak divaksinasi dengan mengikuti skema vaksin Gotong Royong.

Reisa mengatakan, keluarga besar badan UN Agencies yang bernaung di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa hingga kini sudah memvaksin 300 pengungsi di bawah skema Gotong Royong. Pemerintah daerah juga dapat memfasilitasi vaksin untuk pengungsi dengan catatan cakupan vaksinasi daerah minimal mencapai 70% untuk dosis pertama. “Langkah ini menunjukkan Indonesia mendukung National Unity and Global Solidarity sebagai kunci untuk mengatasi pandemi,” imbuh Reisa.

Reisa juga menekankan bahwa anak-anak harta terpenting dalam hidup kita, maka dari itu benteng kesehatan dalam keluarga dipertahankan kekuatannya. Hal ini penting dilakukan dalam mendukung Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan jaga kewaspadaan terhadap adanya kemungkinan varian baru apabila musim berubah.

Reisa mengingatkan, dengan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) maka konsekuensinya mobilitas masyarakat makin tinggi. Untuk itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah mengeluarkan panduan protokol kesehatan untuk keluarga, di antaranya berisi tips aktivitas di luar rumah mencakup memakai masker dengan baik dan benar, rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dari orang lain, jauhi kerumunan dan kurangi mobilitas. (aan)