Bupati Lobar Berikan Bingkisan untuk Balita Jalani Isolasi Mandiri di Kediri

0
Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid didampingi Asisten I, Kadikes dan Camat Kediri Hermansyah menjenguk pasien Isoman di rumah dinas kantor camat setempat. (Suara NTB/ist)

Giri Menang (Suara NTB) -Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid memberikan bingkisan kepada orang tua seorang balita yang diisolasi mandiri (Isoman) di Kediri. Fauzan mengapresiasi keluarga pasien karena bersedia diisolasi mandiri di rumah Dinas Kantor Camat meskipun balita tersebut berstatus masih dicurigai (suspek). Selama isoman, sang balita ditemani oleh kedua orang tuanya.

Bupati yang didampingi Asisten I Agus Gunawan, Kadis Kesehatan Hj Made Ambaryati dan Camat Kediri Hermansyah diterima oleh orang tua balita. Diketahui balita itu berasal dari Desa Kediri Selatan. Dengan jarak beberapa meter, Bupati menyapa orang tua balita. Ia juga menanyakan kondisi sang balita. Termasuk apa kebutuhan yang diperlukan. “Ini (bantuan) seadanya dulu nggih,”kata Bupati. Bingkisan yang diserahkan berupa masker kain, makanan tambahan biskuit MP ASI dan buah-buahan.

Bupati mengatakan, pasien Isoman ini tidak positif covid-19. Namun sebagai langkah antisipasi orang tua memilih merawat di tempat isolasi mandiri yang disiapkan pihak kecamatan. “Ini bagus sebagai contoh. Padahal masih gejala dan negatif, tapi sebagai bentuk mawas diri mau diisolasi mandiri,”kata bupati mengapresiasi. Di tempat yang sama, Camat Kediri Hermansyah mengatakan Bupati dan rombongan meninjau tempat isolasi terpadu yang disiapkan pihak kecamatan. “Untuk kecamatan Kediri kami menyiapkan tempat isolasi mandiri di rumah dinas kantor camat, di desa Kediri Induk dan desa Ombe serta di masing-masing desa juga menyiapkan tempat isolasi,”jelas dia.

Selain meninjau tempat isolasi mandiri terpadu, Bupati juga memberikan bingkisan kepada keluarga pasien Isoman di rumah Dinas Camat. Balita ini sudah menjalani Isoman selama tiga hari. Di tempat Isoman ini, pihaknya menyiapkan berbagai kelengkapan. Seperti tempat tidur, TV, dan perlengkapan dapur. “Kami juga menyiapkan sarana olahraga,”imbuhnya. Selama menjalani isolasi, pihaknya bersama desa menjamin kebutuhan pasien. (her)