Presiden Kenakan Pakaian Adat Sasak di Sidang DPR-DPD RI

0
Presiden Joko Widodo dengan baju adat suku Sasak NTB menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-74 Kemerdekaan RI dalam Sidang Bersama DPD-DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019.(ant/bali post)

Mataram (Suara NTB) – Ada yang menarik pada sidang tahunan MPR, DPR, dan DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian adat sasak di Sidang Bersama DPR-DPD.
Dari berbagai sumber yang diolah Suara NTB, saat sidang bersama itu Presiden Jokowi mengenakan sapuk atau kain serupa mahkota berwarna hitam dengan corak emas. Kemudian Jokowi mengenakan baju keemasan yang disebut dengan pegon.

Presiden juga mengenakan leang atau dodot yaitu kain songket untuk menyelipkan keris di bagian tengah tubuh. Kain dalam dengan wiron atau penutup tubuh bagian bawah Jokowi juga memiliki warna yang senada dengan kain sapuk dan leang.

“Ini pakaian dari sasak, Nusa Tenggara Barat,” ujar Presiden Jokowi yang disambut tepuk tangan hadirin. “Dari bumi Sasak, brembe kabar pelungguh senamian?” lanjut Presiden Jokowi.

Setelah itu, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ia ingin mengajak semua yang hadir untuk kembali kepada semangat para pendiri bangsa. “Bahwa Indonesia itu bukan hanya Jakarta, bukan hanya Pulau Jawa, tapi Indonesia adalah seluruh pelosok tanah air, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote,” katanya.

Ditekankan Presiden, Indonesia adalah seluruh pelosok tanah air. Karena itu ia menegaskan pandangan bahwa pembangunan negara tidak akan terfokus pada satu wilayah saja. Misalnya, ibu kota negara. “Pembangunan yang dilakukan harus Indonesia-sentris, dinikmati oleh seluruh pelosok di Nusantara,” tegas Jokowi.

Selain itu, Jokowi menekankan bahwa pembangunan di Indonesia bukan hanya kerja dari satu pihak semata, terutama pemerintah. Melainkan juga peran aktif dari masyarakat sendiri, seperti pemimpin agama, budayawan, dan pendidik. (ron/bay)