Kembang Kuning Jadi Desa Wisata Terbaik di NTB

0

Selong (Suara NTB) – Desa Kembang Kuning Kecamatan Sikur didaulat menjadi desa wisata terbaik di NTB. Penilaian ini hasil verifikasi dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI beberapa waktu lalu.

Kepala Desa Kembang Kuning, Lalu Wiranom kepada Suara NTB, Senin, 31 Juli 2017 mengaku, disebut sebagai desa wisata terbaik, karena desa ini tidak pernah sepi dikunjungi wisatawan. Selain itu, desa ini sudah lama mengembangkan konsep wisata desa. Begitu juga tingkat partisipasi masyarakat desa di sektor pariwisata ini pun sudah cukup tinggi. Tidak sedikit warga Desa Kembang Kuning ini turut menjadi tour guide bagi setiap wisatawan yang datang. “Ada yang sehari-harinya jadi tukang sabit ini sekarang turut menjadi guide,” ucap Wiranom.

Homestay juga mulai bermunculan. Saat ini sudah terdapat enam unit homestay yang sudah beroperasi. Sementara dua homestay lagi dalam proses pembangunan. Diakuinya, di Desa Wisata Kembang Kuning ini tidak ada hotel dibangun oleh investor besar, seperti halnya destinasi wisata lain. Masyarakat yang menjadi investor dengan membangun sendiri rumah-rumahnya untuk dijadikan tempat menginap para wisatawan.

Pelaku wisata di Desa Kembang Kuning ini menjual paket wisata lokal. Apa yang menjadi kebiasaan masyarakat sekitar ini menjadi bagian dari atraksi wisata yang bernilai jual bagi para wisatawan. Di antaranya, kegiatan proses pembuatan kopi secara tradisional atau coffee process. Ada juga proses pembuatan minyak kelapa atau di wisatawan diperkenalkan dengan sebutan oil process. Wisatawan kemudian lebih didekatkan lagi dengan masyarakat sekitar dengan dibuat sebuah produk wisata dengan sebutan Tiga Hari Menjadi Orang Sasak.

Melihat geliat pertumbuhan wisata yang cukup menjanjikan sebagai salah satu sumber penghasilan bagi warga, Wiranom berjanji akan berusaha terus membina. Termasuk membangun koordinasi yang baik dengan para pelaku wisata. “Kita akan coba terus tingkatkan pola kerjasama dengan semua elemen masyarakat, jaga wisata Kembang Kuning,” ungkapnya.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lotim, Akhmad Roji mengapresiasi apa yang dilakukan para pelaku wisata di desa-desa wisata. Seperti Desa Kembang Kuning dengan konsep desa wisatanya.

Wisata dunia saat ini sudah mulai melirik ke arah wisata desa. Wisata yang mengangkat kearifan lokal di tingkat desa. Kawasan desa-desa yang ada di Lereng Rinjani sangat berpeluang dikembangkan menjadi desa wisata yang bisa melahirkan penghasilan besar bagi warga desa itu sendiri.

Membangun pariwisata ini katanya memang perlu kolaborasi semua elemen. Dari sini nanti, masyarakat miskin yang ada di pedesaan tidak perlu lagi memikirkan jadi TKI, karena potensi lahan pekerjaan yang berpenghasilan sudah tersedia di desa. Dampak ekonomi dari sektor pariwisata ini pun sudah mulai dirasakan warga-warga desa, seperti Desa Kembang Kuning yang banyak melibatkan pemuda dalam menggerakkan sektor pariwisata. (rus)