Mataram (Suara NTB) – Meski gelombang ombak masih besar dan pelayanan di pelabuhan bangsal masih tertutup, wisatawan tetap menyebrang ke Gili Trawangan. Wisatawan rela menyewa jasa penyebrangan menggunakan kapal cepat (speed boat).
Wisatawan yang sudah terlanjur datang ke Lombok, enggan membatalkan kunjungan ke objek wisata Gili Trawangan. Mereka tak mau melewatkan momen bersafari dengan mengunjungi objek-objek wisata yang telah ditentukan.
Seperti halnya yang dikemukakan oleh Nuning Priharti (35), wisatawan asal Jawa Barat. Nuning bersama rombongannya rela menyewa speed boad untuk dicarter.
“Ombaknya memang besar, tetapi mau gimana lagi. Temen-temen pada ngotot pingin kesana, ya udah carter boat aja,” kata wisatawan yang bertolak dari Gili Trawangan ini setiba di Mataram, Jumat 10 Februari 2017.
Pelayanan di Pelabuhan Bangsal, Kawasan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU) ditutup pada tanggal 9-10 Februari. Tidak ada aktivitas pelayaran yang dilakukan perahu-perahu yang biasa digunakan mengakut penumpang/wisatawan.
Agen layanan jasa transportasi wisata, Furqan Ermansyah yang juga mengantar tamu ke Gili Trawangan, mengemukakan hal serupa. Kendati demikian, pihaknya tidak mau mengambil risiko. Pihaknya menjelaskan pada para tamu tentang akses penyebrangan yang ditutup. Akses penyebrangan laut di perairan setempat, dilandasi karena perkiraan cuaca ekstrem dan angin kencang yang memicu peningkatan gelombang air laut.
“Ya mau bagaimana lagi. Wisatawan tetap mau nyebrang ke Trawangan. Kita sih sudah jelaskan, gelombang dan ombaknya tinggi,” katanya.
Perkiraan cuaca yang disampaikan Badan Meterorolog, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kepada Dinas Perhubungan (Dishub) NTB menunjukkan, tinggi gelombang pasang di tengah laut bisa mencapai angka 3 meter. Hal itu disebabkan karena kecepatan angin yang mengalami peningkatan. Angka rata-rata kecepatan angin di wilayah perairan mencapai 35 knot (sekitar 65 km/jam).
Meski perkiraannya begitu, sejumlah speed boat yang dikelola pihak swasta masih tetap melayani penumpang. Bahkan sejak pelayanan di pelabuhan bangsal ditutup oleh syahbandar setempat, aktifitas pelayaran menggunakan kapal cepat itu berjalan dengan normal. (met)