BPBD NTB Lengkapi Fasilitas Pendukung Kebutuhan RS Darurat Covid–19

0
Tampak Depan hotel Asrama Haji yang difungsikan sebagai RS Darurat Covid – 19. (Suara NTB/ist)

Mataram (Suara NTB) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB menindaklanjuti instruksi Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Dr.Hj. Sitti Rohmi Djalilah terkait sarana pendukung rumah sakit darurat untuk penanganan pasien Covid – 19.   BPBD ditugaskan untuk menyiapkan tempat cuci tangan, masker dan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis.

Sebelumnya, Pemprov NTB telah mengoperasikan Gedung Asrama Haji yang berada di Jalan Lingkar Selatan Kota Mataram menjadi RS Darurat Corona, berkapasitas 80 kamar.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ir. H. Ahmadi, SP-1 mengatakan,  pihaknya mendapat bagian melengkapi fasilitas rumah sakit. Karena ada hotel di dalam kawasan Asrama Haji yang akan dimanfaatkan menjadi RS Darurat Corona.

‘’Kontribusi BPBD pada RS darurat Corona itu nanti tempat cuci tangan , APD, desinfektan dan masker,’’ kata Ahmadi. Perangkat kebutuhan pendukung rumah sakit itu sedang dalam proses distribusi ke Asrama Haji  hingga  terpasang.  Peran pihaknya untuk memastikan gedung itu lengkap sebagai rumah sakit darurat penanganan pasien Covid – 19.

Bahkan pihaknya menyiapkan personel untuk mendukung operasional kegiatan dimaksud, termasuk menyiagakan ambulans dan sopir khusus.

Mengenai penganggaran, tidak ada alokasi dana khusus. Karena perangkat tersebut merupakan bagian dari bantuan yang dikirim BNPB hingga CSR dari perusahaan perusahaan yang masuk ke pihaknya.

Ahmadi sebelumnya menjelaskan, fasilitasnya di rumah sakit tersebut pada dasarnya sudah ada,  hanya tinggal dilengkapi fasilitas standar rumah sakit.  ‘’Di situ ndak terlalu banyak dibutuhkan tambahan fasilitas karena sudah seperti hotel. Paling kita tambahkan ruang dokter, ruang perawat, alat-alat kesehatan lainnya. Ndak terlalu banyak butuh uang. Rencana kita Jumat atau minggu ini (dioperasikan),’’ ujar Ahmadi.

BPBD NTB, Dinas Kesehatan (Dikes) dan RSUD NTB adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang diminta  memenuhi standar Asrama Haji sebagai rumah sakit.  Dimana, Dikes dan RSUD NTB menyiapkan fasilitas yang berkaitan dengan penanganan medis. ‘’Nanti Dikes yang banyak disiapkan seperti catering, honor paramedis, laundry dan lainnya. Asrama Haji saja difokuskan menjadi rumah sakit darurat Corona supaya pasien umum merasa tidak takut datang ke rumah sakit,’’ jelas Ahmadi.

Setelah RS Darurat Corona ini dioperasikan, kemungkinan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB akan dikhususkan menangani pasien umum atau bukan pasien Corona. ‘’RSUD NTB khusus untuk pasien umum saja. Pasien Covid-19 ke Rumah Sakit Darurat Corona. Makanya kita segera melengkapi kebutuhan medisnya,’’ jelasnya.

Dengan melonjaknya penambahan jumlah pasien positif Covid-19, NTB menambah kapasitas ruang isolasi menjadi 319 tempat tidur. Kapasitas ruang isolasi untuk pasien Corona pada 18 rumah sakit rujukan di NTB saat ini sebanyak 235 tempat tidur. Kemudian akan ditambah sebanyak 84 tempat tidur di tiga rumah sakit rujukan Corona.

Dengan penambahan kapasitas ruang isolasi sebanyak 84 tempat tidur, maka dalam beberapa minggu kedepan, jumlahnya sudah mencapai 319 tempat tidur. Sebanyak 18 rumah sakit rujukan Corona yang tersebar di 10 kabupaten/kota dengan kapasitas ruang isolasi 235 tempat tidur. Antara lain, RSUD NTB, RSUD dr. R. Soedjono Selong, RS H. L. Manambai Abdulkadir, RSUD Kota Bima, RSUD Kota Mataram. Kemudian RSAD Korem Wirabhakti Mataram, RS Unram, RS. Harapan Keluarga, RS Siloam Mataram, RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat, RSUD Praya, RSUD Lombok Utara, RSUD Asy Syifa Sumbawa Barat dan RSUD Dompu, RS Bhayangkara, RSI Siti Hajar, RSUD Sumbawa dan RS Awet Muda Narmada. (ars/*)