“Board Rider Club” Challenge Gili Trawangan Tarik Minat Wisatawan

0
Surfer lokal dari Senggigi, Sumbawa Barat dan Tiga Gili, meramaikan Surger Challenge di Gili Trawangan. (Suara NTB/ist)

Tanjung (Suara NTB) -Pandemi Covid dan sepinya Gili tidak membuat pelaku usaha mati inovasi. Asosiasi “Board Rider Club”, kembali menggelar event Surfing Challenge di Gili Trawangan.

Surfing Challenge Gili Trawangan ini dilaksanakan di Pantai Bongkas, Gili Trawangan, Sabtu, 18 Desember 2021. Sekitar 100 orang peserta – surfer lokal, ikut ambil bagian. Terdiri dari anggota Senggigi Board Rider Club, West Sumbawa Surfing club & Gili Island Boar Riders Club. Kontes Surfer tahun 2021 tersebut, dimenangkan oleh West Sumbawa Surfing Club dan berhak atas piala bergilir.

“Alhamdulillah, antusiasme peserta dan penonton cukup ramai. Kita optimis, kalau keadaan sudah normal, akan lebih banyak peserta yang ambil bagian pada kontes tahun-tahun mendatang,” Ketua Gili Island Board Rider Club, Suni.

Ia menerangkan, kontes surfing Gili Trawangan bertujuan untuk mempromosikan kembali Gili setelah vakum cukup lama. Tidak hanya promosi kondusifitas yang sudah mendukung untuk dikunjungi, tetapi juga tantangan ombak Gili sebagai satu lokasi olahraga selancar.

“Ombak Gili Trawangan merupakan salah satu yang terbaik untuk kegiatan kontes surfing. Sehingga hal ini akan menjadi daya tarik bagi surfer seluruh dunia untuk hadir dan mencoba spot ini,” katanya.

Bagi Suni, even ini harus diselenggarkan secara rutin setiap tahun. Diharapkan, surfer terbaik dari berbagai belahan dunia akan hadir pada gelaran selanjutnya.

Tugas berikutnya kata dia, adalah berusaha keras meyakinkan stakeholder terkait, mulai dari instansi pemerintah daerah, BPPD, asosiasi Hotel, restoran selaku sponsor, maupun mitra terkait lainnya.

“Hadirnya surfer kelas dunia akan mendapat atensi dari calon pengunjung sehingga membawa dampak menggeliatnya pariwisata,” imbuhnya.

Sementara itu, GM Kokomo Resort, H. Ahmad, menyebut sangat mendukung kegiatan tersebut. Ia bahkan mendorong agar even serupa digelar tahun depan dengan skala lebih besar dan keterlibatan banyak pihak. Even ini juga penting mendapat atensi Kementerian, mengingat Tiga Gili sebagai Destinasi Pariwisata Nasional memiliki lokasi surfing yang menantang.

“Pemberitaan media di luar, banyak mengatakan bahwa Gili tutup total. Padahal beberapa hotel masih terus membuka usahanya,” katanya. (ari)