BKKBN Sosialisasi Program Generasi Berencana di Udayana

0

Mataram (Suara NTB) – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTB, melakukan sosialisasi Generasi Berencana Program Keluarga Berencana di Taman Bumi Gora, Udayana, Minggu, 30 April 2017. Program tersebut bertujuan mencegah terjadinya kasus pernikahan dini demi menekan angka kematian ibu dan bayi.

Dr. Drs. L. Makrifuddin, MSi., memberikan sambutan

Program Generasi Berencana (Genre) merupakan program yang mengajak generasi remaja supaya merencanakan empat hal dalam hidupnya. Program yang diintegrasikan dengan rencana pembangunan nasional ini, mengarahkan remaja-remaja untuk merencanakan; Pendidikan, Pekerjaan, Pernikahan dan Jumlah anak setelah berkeluarga. Melalui program ini, generasi muda khususnya perempuan–disarankan menikah pada jenjang usia di atas 21 tahun.

“Kalau menikah di bawah usia 21 tahun, maka perempuan sangat rentan terkena gejala kasus kematian ibu atau bayi. Begitu pula gejala perceraian, makanya kami mengimbau supaya generasi muda agar melangsungkan pernikahan mereka minimal di atas usia 21 tahun,” tegas Kepala BKKBN NTB, Dr.Drs.L. Makrifuddin, M.Si, Minggu pagi, di sela-sela memantau suksesi kegiatan sosialisasi genre di Udayana.

Peserta sosialisasi program Genre menandatangani petisi.

Selain merencanakan pernikahan, kaum remaja di NTB diharapkan juga merencanakan pendidikan dan pekerjaan. Setelah berkeluarga, pasangan remaja juga disarankan untuk merencanakan jumlah anak.

“Untuk mewujudkan empat hal di atas, ada tiga langkah yang harus dilakukan. Pertama; Menikah di atas usia 21 tahun, Kedua; Jangan berhubungan seks sebelum menikah dan Ketiga; Menghindari narkoba beserta zat-zat adiktif lainnya,” pintanya.

Tamu undangan dalam sosialisasi program Genre di Taman Udayana, Mataram.

Pihaknya menggelar sosialisasi pada momen Car Free Day. BKKBN sengaja membidik momentum tersebut, dengan harapan tercapainya pesan yang disosialisasikan pada kaum remaja. Dalam kesempatan singkat itu, BKKBN menyiapkan pojok konseling sebagai tempat menggali informasi seputar program keluarga berencana.

“Tidak hanya di sini, bahkan di sekolah-sekolah juga sudah ada pojok konseling. Tetapi, kalau mau mendapatkan informasi yang lebih mendalam, silahkan datang ke kantor BKKBN,” jelasnya.

Peserta sosialisasi program Genre senam bersama di Taman Udayana, Mataram.

BKKBN gencar menggelar sosialisasi, mengingat angka kasus kematian Ibu dan Bayi di daerah ini masih tinggi. Kasus kematian Ibu dan Bayi rentan terjadi akibat, banyaknya perempuan yang menikah pada jenjang usia yang belum matang. Perempuan yang menikah di bawah usia 21 tahun, dinilai belum siap melahirkan. Untuk mencegah tingginya angka kematian Ibu dan Bayi, maka generasi remaja harus menikah di usia yang sudah matang.

Peserta sosialisasi program Genre saat berfoto di Photo Booth BKKBN di Taman Udayana, Mataram

“Tingginya angka kematian ibu dan bayi di NTB, disebabkan maraknya kasus pernikahan dini. Sebanyak 58,1 persen remaja di NTB menikah dibawah usia 21 tahun,” tandasnya. (met/*)