Bisnis Narkoba Tetap Eksis di Tengah Pandemi

0

Mataram (Suara NTB) – Bisnis narkoba tetap lancar di tengah pandemi. Uang besar berputar ditopang penyalahguna yang sudah jadi pencandu. Bandar tetap saja punya jalan menyelundupkan narkoba untuk menjaga suplai.
“Kalau orang sudah kecanduan dia tidak kenal, mau pandemi, mau gempa. Kalau sudah ketergantungan, harus ada saat itu juga,” urai Kepala BNN Provinsi NTB Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra, akhir pekan lalu.

Dari analisis sudut pandang penyalahguna, candu sabu mampu membuatnya menempuh semua cara. Mulai dari menjual harta atau mencuri kepunyaan orang lain. Candu bikin tambah nekat.
“Bisnis ini tidak akan pernah turun. Dan kita tidak tinggal diam. Suplainya kita tutup. Liat saja penangkapan-penangkapan BNN, Polda, atau Polres-polres. Diobrak-abrik semua itu,” bebernya.

Pembatasan sosial tiga bulan terakhir membuat bandar memutar jalur pengiriman. Dari yang biasanya dari Barat ke Timur menjadi sebaliknya. Sugianyar mencontohkan pengiriman dari Dompu ke Mataram.
“Di masa pandemi modusnya lewat paket kilat. Karena dari Mataram terbatas. Barang dimasukkan dari pintu Timur,” terangnya.

Kasus terakhir yang diungkap yakni pada April lalu. Tersangkanya, dengan tersangka SL (27) warga Dasan Agung, Selaparang, Mataram menjadi kurir sabu 198,49 gram, pil ekstasi 189 butir seberat 61,47 gram, dan pil ekstasi 300 butir seberat 96,34 gram. Barang itu pesanan narapidana narkoba berinisial AJ (28).

Pengawasan pada modus jalur pengiriman paket kilat diperketat. Sementara untuk modus pengiriman dengan kurir dari Batam, Kepulauan Riau, dicegah dari daerah asalnya.

Direktur Resnarkoba Polda NTB Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra menerangkan, narkoba yang merupakan candu akan menjadi bisnis yang terus menggiurkan. Maka tak heran, pelakunya terus mencari cara untuk mengedarkan barangnya. Bisnis narkoba tetap subur karena ini barang candu. Mereka berupaya untuk tetap mendapatkan narkoba. Tetap akan bertransaksi walaupun pandemi berjalan,” ujarnya saat ditemui terpisah.

Helmi menegaskan, sindikat narkoba mempunyai kaki tangan yang selain bermain sendiri juga ada yang main sendiri-sendiri. “Kita akan lawan mereka. Kita tidak boleh kalah,” imbuhnya.
Dua pekan awal Juni ini, Polda NTB sudah mengungkap delapan kasus narkoba dan menangkap 15 tersangka. total barang buktinya, 73,31 gram sabu. Sementara dari Januari sampai Juni sebanyak 249 kasus yang diungkap dengan barang bukti 236 gram dari 13 jenis narkoba. (why)