Bima Ditetapkan Jadi Pelabuhan Singgah Tol Laut di Indonesia Timur

0
Walikota, Bupati Bima, Manager Pelindo III Cabang Bima, dan Kepala Sahbandar Otoritas Pelabuhan Bima menyaksikan peresmian pelayaran perdana kapal motor KM Niki Mila Utama tol laut yang melayani rute Surabaya-Bima-Labuhan Bajo, di Pelabuhan Bima, Jumat, 25 Juni 2021 pagi.(Suara NTB/Uki)

Kota Bima (Suara NTB) – Warga Bima yang ingin bepergian ke Surabaya atau Labuan Bajo kini semakin dipermudah. Pasalnya Pemerintah Pusat telah menetapkan Pelabuhan Bima menjadi salahsatu pelabuhan singgah program tol laut di Indonesia Timur.

Penetapan itu ditandai pengguntingan pita oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi SE, dan Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri SE, yang menandai peresmian pelayaran perdana kapal motor (KM) tol laut melayani rute Surabaya-Bima-Labuhan Bajo, di Pelabuhan Bima, Jumat, 25 Juni 2021.

Peresmian pelayaran perdana di Bima menggunakan KM Niki Mila Utama yang mengangkut penumpang serta kendaraan seperti mini bus, sepeda motor termasuk truk dan fuso itu, juga dihadiri Manager PT Pelindo III Cabang Bima dan Kepala Sahbandar Otoritas Pelabuhan Bima Khaerudin.

Pada kesempatan itu, Walikota Bima mengapresiasi upaya Pemerintah Pusat yang sudah memperhatikan wilayah Bima dengan menetapkan Pelabuhan Bima sebagai tol laut di Indonesia Timur yang melayani rute Labuan Bajo dan Surabaya.

“Saya juga menyampaikan apresiasi kepada PT. Pelindo atas kerjasama dalam membangun Kota dan Kabupaten Bima,” ujarnya.

Menurut Lutfi, penetapan pelabuhan Bima sebagai rute singgah tol laut menjadi salahsatu titik terang untuk kemajuan Kota Bima dan Kabupaten Bima secara keseluruhan. Ia berharap semua elemen bisa menunjukan ke pihak lain bahwa Bima sudah siap menerima tantangan.

“Dengan penetapan Pelabuhan Bima sebagai pelabuhan singgah tol laut di Indonesia bagian timur ini, kita harapkan Kota dan Kabupaten Bima selangkah lebih maju dari daerah-daerah lainnya,” ujarnya.

Sebab Ia menilai, pelayaran rute Bima-Surabaya-Labuan Bajo akan menjadi sebuah lompatan besar. Disamping meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bagi warga Bima, juga akan mempunyai daya tarik tersendiri bagi investor untuk mau berinvestasi di Bima.

“Ke Surabaya juga bisa menghemat waktu tempuh hingga 75 persen. Efisiensi waktu ini memberikan kontribusi penurunan biaya logistik serta daya saing yang besar bagi Bima,” ujarnya.

Sementara Manejer PT. Pelindo III Cabang Bima, Kunto Wibisono mengatakan, KM. Niki Mila Utama seterusnya akan beroperasi bongkar muat penumpang, kendaraan hingga barang di wilayah Bima. Ia berharap Pemkab dan Pemkot Bima mendukungnya. “Mohon doa dan dukungan Walikota dan Bupati Bima agar di dalam menjalankan tugas pelayaran kami, bisa maksimal dan berjalan dengan baik,” harapnya. (uki)