BI Ajak Sukseskan Vaksinasi untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi

0
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Heru Saptaji saat menjalani vaksinasi.(Suara NTB/bul)

Mataram (Suara NTB) – Seluruh insan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi NTB mengikuti kegiatan vaksinasi sebagai bentuk kampanye mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional. Kegiatan vaksinasi dilaksanakan Senin, 8 Maret 2021 di aula serbaguna Bank Indonesia NTB.

Vaksinasi pertama dilakukan kepada Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Heru Saptaji. Kemudian diikuti jajaran, seluruhnya tanpa terkecuali hingga cleaning service. Kegiatan vaksinasi di lingkungan Bank Indonesia berjalan sukses. Selanjutnya, menunggu masa inkbusi 14 hari untuk vaksinasi kedua. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Heru Saptaji meyakinkan, vaksin Covid-19 aman dan halal. Tidak ada gejala apapun yang dirasakannya usai vaksinasi. Menurutnya, tidak ada keragu-raguan divaksinasi.

Kegiatan vaksinasi insan Bank Indonesia NTB kemarin dilaksanakan bekerjasama dengan Pemprov NTB. institusi keuangan atau Bank Indonesia sebagai bank central menurutnya sangat vital dan strategis sebagai pengelola aktifitas ekonomi di daerah yang melibatkan unsur perbankan didalamnya. “Pelayanan kita uang rupiah, transaksi kliring, RTGS kemudian kegiatan non tunai lainnya serta assessment perekonomian untuk kebijakan perumusan di kantor pusat (BI) itu harus kami lakukan. Dan program vaksinasi ini adalah bagian penting. Dan kita harapkan perbankan lainnya mendapatkan prioritas untuk diberikan vaksinasinya,” harapnya.

Sebagai suatu institusi yang mengelola aspek perekonomian, kata Heru Saptaji, vaksinasi diharapkan menjadi contoh atau bagian penting untuk mnegajak masyarakat secara keseluruhan bahwa vaksinasi adalah aman dan halal. Program vaksinasi yang disiapkan oleh pemerintah ini harus disambut dengan baik, seluruh lapisan masyarakat harus mendukung bersama-sama agar pengendalian pandemic Covid-19 menjadi semakin baik.

Oleh karena itu, ke depan setelah dari Bank Indonesia, berlanjut diharapkan vaksinasi kepada institusi perbankan dan instritusi lainnya di Provinsi NTB. Heru Saptaji dalam setiap kesempatan selalu menekankan dalam penanganan pandemi Covid-19, dimensi kesehatan harus berjalan tegak lurus dengan dimensi ekonomi. Rumusnya 1 + 5.

Rumus 1 (satu) didefinisikan sebagai upaya pengendalian covid-19, selain vaksinasi adalah dengan menjaga kedisiplinan protokol covid sekuat mungkin. Seluruh pihak punya tanggung jawab dalam hal ini. Sebab dimensi ekonomi, kata Heru Saptaji, tidak bisa dipisahkan dengan dimensi kesehatan dan kemanusian. Istilah sederhananya, pemilik uang, tidak melepas uangnya (investasi/belanja) selama dimensi kesehatan tidak terjaga atau protokol covid diabaikan masyarakat.

Sedangkan rumus 5 (lima) yang dimaksudkannya adalah bauran kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia bersama pemerintah. Pertama, membuka selebar-lebarnya sektor prioritas aman produktif di NTB yaitu pariwisata dan pertanian. Kedua, mendorong pengeluaran fiskal pada triwulan I 2021 bersama-sama dilakukan. Tidak zamannya lagi mengeluarkan belanja di pertengahan atau numpuk di akhir tahun.

Ketiga, mendorong pertumbuhan kredit yang lebih seimbang dan lebih inklusif. Yaitu, sektor-sektor yang prospektif dan aman harus dibiayai oleh perbankan. Keempat, bagaimana kebijakan moneter dan makroprudential yang lebih akomodatif terhadap pemulihan ekonomi nasional dengan memelihara likuiditas yang longgar. Salah satunya lima kali penyesuaian suku bunga acuan yang rendah.  Dan kelima, mendorong digitalisasi di semua sektor. Sistem pembayaran, pengembangan UMKM, dan pengembangan ekspor semua didorong ke arah digitalisasi.

Nah, ketika vaksinasi dilakukan massif, kita mengharapkan dampaknya akan terlihat dengan baik. Daya tahan tubuh kuat, rantai penularan Covid-19 berkurang. Sehingga aktifitas ekonomi akan menggeliat kembali lebih agresif dan pertumbuhan ekonomi membaik,” imbuhnya. Menjadi catatannya, trend Covid-19 di NTB tingkat kesembuhan tinggi. Namun tingkat kematian masih tinggi, oleh karena itu, bagaimana semua pihak harus memberikan dukungan program vaksinasi berjalan dengan baik. (bul)