Bertambah, Kasus Kematian akibat Covid-19 di Loteng

0

Praya (Suara NTB) – Satu pasien positif Covid-19 asal Desa Kidang Praya Timur, M (43), Senin, 15 Juni 2020, meninggal dunia. Pasien nomor 954 tersebut meninggal setelah sempat menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Praya. Dengan begitu, total sudah dua pasien Covid-19 asal Loteng yang meninggal dunia sampai sejauh ini.

“Pasien Ny. M meninggal pada Senin pagi kemarin,” ungkap Kabag Humas dan Protokol Setda Loteng, Drs. H.L. Herdan, M.Si., dalam keterangannya, Selasa, 16 Juni 2020. Yang bersangkutan pun sudah dimakamkan sesuai dengan protokol pemakaman pasien Covid-19.

Ia menjelaskan, dari hasil tracing (pelacakan) yang dilakukan pasien tersebut tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Namun, memiliki riwayat kontak dengan pasien Covid-19 lainnya. Di mana pasien sendiri juga memiliki riwayat penyakit penyerta, yakni penyakit komorbid.

Sebelumnya, pasien menjalani uji swab setelah sebelumnya menjalani rapid test dengan hasil reaktif, pada tanggal 2 Juni lalu. Di mana pada uji swab pertama tersebut, hasilnya negatif. Namun sepekan berselang pada tanggal 8 Juni, pasien kembali menjalani uji swab kedua dan hasilnya positif. Pasien selanjutnya menjalani perawatan di RSUD Praya sampai akhirnya meninggal dunia.

Dengan penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia tersebut maka total sampai saat ini ada 97 orang warga Loteng yang terkonfirmasi positif terpapar Covid-19. Rinciannya, 76 orang dinyatakan sembuh, dua orang meninggal dunia. Sisanya sebanyak 19 orang masih dalam perawatan dengan kondisi baik.

Diakuinya, jika dibandingkan dengan kasus kematian pasein Covid-19 yang hanya sekitar 2 persen, catatan pasien sembuh jauh lebih tinggi mencapai sekitar 78 persen. Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan pelacakan terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.

Pihaknya pun tetap mengingatkan masyarakat supaya berperan aktif dalam upaya pemutusan rantai penularan Covid-19 dengan tetap tinggal di rumah, beribadah di rumah, senantiasa memakai masker jika keluar rumah dan menghindari kerumunan, physical distancing serta selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Sementara di Lombok Barat (Lobar), berdasarkan data perkembangan kasus Covid-19, tren kasus Covid-19 stagnan. Sejak hari beberapa hari terakhir penambahan pasien Covid-19 sebanyak 10 kasus. Hingga Selasa, 16 Juni 2020, total pasien positif mencapai 193 pasien. Dibandingkan pasien sembuh mengalami peningkatan yang signifikan. Jumlah pasien  sembuh pun lebih banyak dibanding yang masih positif. Di mana pasien sembuh sebanyak 128 orang, sedangkan yang masih positif tinggal 65 orang dengan 10 pasien meninggal. Dari data perkembangan Kasus covid-19 itu juga tergambar, lima kecamatan nihil kasus positif baru.

Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) H. Ahmad Taufiq Fathoni, menjelaskan, pasien sembuh di Lobar mencapai 65 persen lebih.  Sejauh ini ada beberapa kecamatan yang masih tinggi angka kasus positifnya. Daerah yang tinggi di beberapa kecamatan tertentu. Upaya penanganan terus dilakukan Dikes, kalau ada kasus baru akan dilakukan pelacakan dan rapid test. Ia menambahkan, pihaknya terus menekan kasus Covid-19 dengan meningkatkan pencegahan. Sebab mengacu penilaian Kemendagri, bahwa Lobar masih zona kuning dari sisi epidemiologi. (kir/her)