Bertahap, Operasi Pelabuhan Tikus Menuju Tiga Gili

0

Tanjung (Suara NTB) – Langkah penertiban yang dilakukan Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus menggelinding. Kali ini menyasar pelabuhan tikus yang berada di sejumlah titik di kawasan pantai di KLU dari Kecamatan Pemenang hingga Bayan.

Kepala Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan, H. Syamsul Rizal, S.Pi., melalui Kabid Hubla, Johan Elison Repi, S.AP, Jumat, 14 April 2017 mengakui, keputusan operasi penertiban telah disimpulkan dalam rapat melibatkan instansi terkait, termasuk TNI dan Polri. Mewakili Kadis dalam rapat penertiban pelabuhan tikus, Rabu, 12 April 2017 lalu, disebutkan Johan operasi pelabuhan tikus akan dilakukan dalam 2 tahap.

“Saya sudah sampaikan ke Pak Bupati bahwa berdasarkan hasil keputusan rapat bersama jajaran TNI, Polri dan Dinas, operasi penertiban pelabuhan tikus dilakukan 2 kali. Mengenai kapan jadwal operasinya, itu kita rahasiakan,” kata Johan.

Ia menjelaskan, operasi penertiban pelabuhan tikus dilaksanakan setelah pihak dinas melayangkan beberapa surat, baik imbauan ataupun teguran. Dishub dalam hal ini telah melayangkan Surat Imbauan I dan imbauan II, serta surat teguran i dan teguran II kepada para pengguna pelabuhan tikus.

Berdasarkan identifikasi lapangan Dishub, tercatat ada 6 titik jalur tikus yang kerap digunakan sebagai akses penyeberangan dari dan menuju 3 Gili. Di antara pelabuhan itu yakni Pantai Kecinan, Pantai Mentigi, Pantai Pandanan, Pantai Teluk Kodek dan pantai sekitar Teluk Nara.

“Dari hasil rapat diputuskan pula bahwa jumlah aparat yang terlibat dalam operasi penertiban sekitar 100 orang. Mereka gabungan dari Kodim 1606/Lobar, Danlanal Malomba, Ditpolair Polda NTB, Polres Lombok Utara. Sedangkan dari Pemda KLU akan terjun aparat dari Pol PP, Dishub dan staf Kecamatan Pemenang,” jelasnya.

Menyinggung jetty pribadi milik perhotelan di sejumlah titik, Johan mengatakan bahwa dermaga/jetty pribadi milik perusahaan tidak akan ditutup, karena memiliki izin. Berhubung Pemda KLU telah meresmikan Terminal Teluk Nara dan mengaktifkan penyeberangan melalui Pelabuhan Teluk Nara, maka para pengguna jasa penyeberangan diharapkan mematuhi ketentuan yang diberlakukan Pemkab. Di mana seluruh jenis kendaraan roda dua, roda 4 dan roda 6, agar menaikturunkan penumpang di Terminal Teluk Nara. Selanjutnya bagi kapal cepat dari Bali menuju 3 Gili, ditekankan untuk tidak melakukan bongkar muat di 3 Gili melainkan di Teluk Nara. “Nanti di Teluk Nara sudah stand by petugas syahbandar untuk melakukan clearance,” imbuhnya.

Ia menambahkan dalam rangka memperlancar operasi penertiban pelabuhan tikus, Dishub Lombok Utara akan bertindak selaku penyedia dan penanggungjawab urusan logistik operasi serta penanganan Posko terpadu penertiban.

“Dan sesuai permintaan instansi TNI dan Polri, Pak Bupati diminta segera bersurat ke instansi terkait perihal permintaan dukungan pasukan,” demikian Johan.

Di tempat terpisah, Kasatrolda Ditpolair Polda NTB, AKBP Dewa Wijaya mengatakan, tim gabungan dalam waktu dekat akan menertiban pelabuhan-pelabuhan tikus itu.”Pelabuhan tikus itu akan kami tutup, kecuali yang sudah memiliki izin,” ujarnya dikonfirmasi via pesan instan, kemarin.

Ia melanjutkan, operasi penertiban itu akan dilaksanakan pada 20-25 April mendatang untuk tahap pertama. Tahap kedua pada 26-31 April. “Melibatkan 100 aparat gabungan TNI AD, TNI AL, dan kepolisian,” sebutnya.

Dalam penertiban itu, sambung Dewa, semua jenis kendaraan roda dua, roda empat, maupun roda enam bongkar muat di Terminal Bangsal kemudian bertolak ke tiga Gili melalui Pelabuhan Teluk Nara.

Sementara mengenai kapal cepat yang melayani trayek penyeberangan dari Bali, diminta untuk bongkar muat di Pelabuhan Teluk Nara. “Tidak langsung ke tiga Gili tetapi ke Teluk Nara. Nanti pihak syahbandar dan petugas lainnya akan melakukan clearance sebelum berangkat,” jelasnya.

Kegiatan itu, kata dia, sebagai tindak lanjut untuk menertibkan lalu lintas orang dan barang dari dan menuju tiga gili, yakni Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air yang menjadi salah satu destinasi unggulan wisata NTB. (ari/why)