Begini Kondisi Ibu Nuril, Berpuasa Dalam Tahanan Lapas Mataram

0

Mataram (suarantb.com) – Mengawali Ramadan 1438 H, terdakwa kasus dugaan pelanggaran UU ITE, Baiq Nuril Maknun terpaksa harus menjalankan ibadah puasa di Lapas Mataram. Terjerat kasus ITE membuatnya mendekam di ruang tahanan sejak 27 Maret 2017. Hingga saat ini tim Penasihat Hukum terus mengupayakan agar Ibu Nuril ditangguhkan penahanannya.

Sabtu pagi, sekitar pukul 10.00 Wita, Ibu Nuril dibesuk Tim Penasihat Hukum. Juru bicara relawan #SaveIbuNuril, Nur Janah mengatakan Ibu Nuril dalam keadaan sehat. Saat ini Ibu Nuril semakin kuat menghadapi proses hukum yang sedang dijalani.
Hanya saja, Ibu Nuril merasakan hal yang sangat berbeda. Mengingat, ia tak bisa menjalankan ibadah puasa bersama anak dan suami.

“Dia sudah mengikhlaskan semuanya,” kata Janah saat dikonfirmasi suarantb.com, Sabtu, 27 Mei 2017.
Ia menuturkan, mengawali Ramadan ini, Ibu Nuril menjalankan salat tarawih dan sahur bersama warga binaan lainnya. Menu sahur pun tergolong sangat sederhana.

Ibu Nuril sahur hanya dengan kurma dan air putih yang diantarkan suami. Lapas memang sudah menyiapkan menu sahur, hanya saja Ibu Nuril tidak mau makan makanan yang berat-berat.
Janah menambahkan, Ibu Nuril sempat merasa sedih dan berkaca-kaca. Hal itu karena ia tak bisa menjalankan ibadah puasa bersama anak-anak dan suaminya.

Sebagai seorang istri dan ibu, ia sudah terbiasa membangunkan anak-anak dan suaminya sahur. Ia juga terbiasa menyiapkan buka puasa. “Dia merasa kehilangan momen itu,” ujarnya.

Terkait kegiatan Ibu Nuril Ramadan ini, Janah mengatakan sejak semalam ia tarawih dan sahur bersama warga binaan lainnya. Sementara, pagi harinya Ibu Nuril salat duha dan mengikuti pengajian. Sementara malamnya, Ibu Nuril berbuka, salat tarawih dan tadarus bersama warga binaan lainnya. (bur)