Batalyon Vaksinator TNI-Polri Siap Kejar Target Vaksinasi Covid-19

0
Wagub NTB,Hj Sitti Rohmi Djalilah memakaikan rompi vaksinator kepada anggota Batalyon Vaksinator TNI-Polri, Selasa, 2 Maret 2021 usai menutup pelatihan di Mapolda NTB didampingi Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal dan Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani. (Suara NTB/Humas Polda NTB)

Mataram (Suara NTB) – Sasaran vaksinasi mulai bergerak ke fase lansia, TNI-Polri, dan petugas pelayanan publik. Target vaksinasi ini semakin tinggi. Responsnya dengan membentuk satuan khusus untuk mengejar target vaksinasi. Yakni Batalyon Vaksinator Polda NTB dan Korem 162/Wira Bhakti.

Batalyon ini diisi ribuan tenaga kesehatan dan nontenaga kesehatan untuk menggenjot program vaksinasi Covid-19 di NTB. “Jadi perlu upaya luar biasa,” ucap Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal, 2 Maret 2021.

Sebanyak 1172 anggota Batalyon Vaksinator TNI-Polri mengikuti pelatihan vaksinator kemarin. Anggota Batalyon ini dilengkapi rompi. Batalyon ini dipersiapkan untuk memvaksinasi Covid-19 sampai ribuan sasaran per hari.

Batalyon ini mendukung program vaksinasi di NTB. Yang mana capaiannya, 45.049 dosis menurut data Dinas Kesehatan Provinsi NTB per-28 Februari 2020. Batalyon ini dibentuk untuk beradu cepat dengan angka penularan Covid-19. “Vaksinasi harus lebih banyak daripada orang yang terpapar. Strategi ini harus berjalan optimal,” sebutnya.

Menurut Kapolda, apabila vaksinasi berjalan lambat, maka pandemi Covid-19 akan semakin berlarut. Apalagi bisa diperparah dengan lemahnya penerapan protokol kesehatan. Setiap elemen masyarakat wajib bersatu padu melawan Covid-19. “Dengan begitu, mata rantai Covid-19 ini bisa diputus,” ujarnya.

Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj Sitti Rohmi Djalilah mensyukuri kebersamaan pemerintah daerah dengan TNI-Polri. Aparat bersama tenaga kesehatan masyarakat bekerjasama menangani Covid-19 sampai ke desa-desa. ‘’Menghadapi pandemi ini sangat berat. Berkat koordinasi dan inovasi TNI-Polri memudahkan kami untuk menghadapi pandemi,” ucapnya. Demikian juga dengan inisiasi pembentukan Batalyon Vaksinator

Menurut Wagub, Batalyon Vaksinator dapat membantu kesuksesan program vaksinasi Covid-19 yang kini digencarkan pemerintah dalam menghadapi pandemi. Vaksinator ini teruji setelah melewati pelatihan dan sertifikasi.

”Pembentukan ini sangat membantu kami untuk mensukseskan vaksinasi. Saya sangat bersyukur inovasi ini bisa terwujud. Semakin cepat menjalankan vaksin semakin baik,” kata Rohmi.

Tetapi dia memberi catatan tegas. Vaksinasi tidak serta-merta melemahkan penerapan protokol kesehatan. Penguatan semua lini pencegahan dan penanganan akan memaksimalkan upaya mengakhiri pandemi ini.

Kabiddokkes Polda NTB Kombes Pol. Dr. Erwin Zainul Hakim menyebut, tenaga vaksinator dan personel pendukungnya mencapai 2.400 orang. Khusus untuk Polri, kata dia, sasaran vaksinasi mencapai 10 ribu orang. ‘’Kalau dua dosis setiap anggota Polri jadinya target kita 20 ribu orang. Ditambah dengan TNI dan lain-lain bisa sampai 40 ribu orang. Kemampuan kita cukup untuk menyelesaikan target itu,’’ urainya.

Batalyon Vaksinator ini, sambung dia, merupakan kerjasama Biddokkes Polda NTB, Dikes Provinsi NTB, Bapelkes Provinsi NTB, dan Denkesyah Mataram. Pesertanya terdiri dari anggota Polri yakni 255 tenaga kesehatan dan 800 non tenaga kesehatan. Dari TNI sebanyak 10 tenaga kesehatan dan 207 non tenaga kesehatan.

Mekanisme kerja batalyon ini antara lain proses pelaksanaan vaksinasi dibagi dalam empat meja. Terdiri dari meja registrasi, skrining, vaksinasi, dan observasi pascavaksinasi. ‘’Ini semua tersebar di 10 kabupaten kota di NTB,’’ kata Erwin.

Selain di fasilitas kesehatan TNI/Polri, mereka juga bisa bergabung ke fasilitas kesehatan lain dengan target masif. Metode ini tidak perlu khusus di fasilitas kesehatan. Bisa di lapangan bersifat mobile sehingga sasaran bisa lebih banyak.

“Polanya dengan tim kecil untuk mencegah kerumunan. Semakin cepat kita bisa selesaikan target vaksinasi di satu fase, maka semakin cepat pusat mengirimkan kita vaksin lagi. Ini juga tergantung ketersediaan vaksinnya,” tutup Erwin. (why)