Baru Dua Negara Buka Penempatan PMI

0

Bima (Suara NTB) – Dari sejumlah negara tujuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Asia Pasifik. Baru Singapura dan Hongkong yang membuka kesempatan kerja di tengah pandemi Covid-19. Meski begitu, peluang tersebut kurang dilirik PJTKI lantaran ketatnya prosedur penempatan. “Di atas kertas buka tapi implementasinya tutup pintu, karena sulit masuk kesana dan lama sekali prosesnya,” ungkap Kasi Fasilitasi dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kabupaten Bima, Arief Rachman.

Selain dua negara ini, lanjut dia, tak ada negara lain yang membuka kesempatan kerja bagi PMI, khususnya di Asia Pasifik. Karenanya, tak heran tingkat permohonan pengurusan dokumen penempatan tenaga kerja terus berkurang.

Jika sebelum pandemi Covid-19 PMI yang datang mengurus dokumen kebarangkatan mencapai puluhan orang tiap pekannya, sekarang paling banyak dua orang. Itupun bukan tujuan Singapura dan Hongkong, tetapi Negara Taiwan yang dikabarkan buka pertengahan bulan ini. “Informasinya Taiwan buka pertengahan bulan ini, tapi kita masih tetap menunggu surat resmi dulu dari pemerintah pusat dulu,” ujarnya.

Disinggung pengaduan terbaru PMI bermasalah di luar negeri seperti hilang kontak, meninggal dunia atau tersangkut persoalan lain, Arief Rachman mengatakan, sampai saat ini belum ada tambahan.

Terakhir yakni aduan dari keluarga salah seorang PMI asal Desa Kaleo Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. PMI atas nama Melisa (35) itu, dilaporkan hilang kontak di Arab Saudi. Terhitung mulai sejak tahun 2012-2021. Kuat dugaan PMI tersebut telah menjadi korban perdagangan manusia. “Progresnya, sekarang kita masih lakukan pelacakan bersama tim. Kalau aduan baru belum ada yang kami terima,” tandasnya. (jun)