Banyak Koperasi Tambang Sekotong Tidak Aktif

0

Giri Menang (Suara NTB) – Banyak koperasi tambang di Sekotong Lombok Barat tidak aktif, karena beberapa faktor. Di antaranya tidak ada ditemukan pengurus dan anggotanya. Dari 66 Koperasi tambang, sebanyak tujuh yang ditemukan dan bisa diaktifkan. Sedangkan sisanya 59 Koperasi tidak aktif lagi. 59 Koperasi tak aktif ini pun sudah diusulkan ke Kementerian Koperasi untuk dibubarkan.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lobar, H.M. Fajar Taufik menegaskan persoalan koperasi tambang di Sekotong, pihaknya sudah bekerjasama dengan UNDP untuk melakukan verifikasi dan validasi keberadaan koperasi tambang itu. “Dari 66 Koperasi tambang yang kami verifikasi, tujuan koperasi yang berhasil kami selamatkan ( aktifkan ). Sedangkan sisanya 59 tidak aktif,” jelas Fajar Taufik, Senin, 14 Juni 2021 didampingi Kabid Pemberdayaan Koperasi, Junaidin. Dari hasil verifikasi, sebagian besar Koperasi Tambang tidak aktif karena tidak tahu pengurus dan anggotanya. Bahkan dari pengurus dan anggota yang ditemui, mereka tidak tahu kalau mereka dijadikan pengurus dan anggota koperasi.

Pinaknya tidak mungkin mengaktifkan kembali koperasi ini karena anggota dan pengurusnya tidak ada. Sehingga dari sekian banyak koperasi itu, yang tersisa masih aktif hanya tujuh. Ditambah lagi ada ada tiga koperasi tambang yang baru dibentuk sehingga menjadi 10 koperasi yang masih aktif. Apakah Koperasi ini bisa dikatakan fiktif? Menurutnya tidak bisa dikatakan fiktif karena kemungkinan dulu dibentuk secara resmi. “Tidak ada koperasi fiktif, cuma susah mencari anggota dan pengurus, karena hampir 11 tahun yang lalu. Sejak 2010,” ujarnya.

Terhadap koperasi tak aktif ini, pihaknya sudah mengusulkan ke Kementerian koperasi agar diproses lebih lanjut untuk dibubarkan. “Karena kewenangan untuk membubarkan di Kementerian Koperasi. Kami sudah usulkan untuk diproses lebih lanjut (dibubarkan),” tegas dia. Sedangkan untuk Koperasi yang aktif terus dibina, pihaknya bekerjasama dengan UNDP koordinasi dengan Dinas LH. Saat ini Koperasi itu masih sebatas beraktivitas melakukan simpan pinjam. Namun belum ada aktivitas di bidang tambang. Di samping banyak hal yang perlu dilengkapi persyaratan. Pihak juga sudah turun melakukan sosialisasi ke Buwun Mas dan Cendimanik soal pembentukan koperasi baru.

Pihaknya mendorong agar ibu-ibu yang ada di sektor tambang untuk aktif berkoperasi dengan mengedepankan sektor riil. Pihaknya akan melatih ibu-ibu untuk berwirausaha. Ia menambahkan kondisi pandemi covid-19 ini koperasi di Lobar terdampak. Karena banyak anggota anggota menarik simpanannya untuk membiayai kebutuhan hidup. Sampai saat ini jumlah koperasi di Lobar mencapainya 520, dari jumlah itu yang aktif 163 koperasi. (her)