Bank NTB Syariah Terkuat Ke-14 di Asia Tenggara

0
Farid Faletehan, H. Kukuh Raharjo. (Suara NTB/bul)

Mataram (Suara NTB) – Laman instagram seasia.co menyajikan pemeringtakan bank-bank syariah terkuat di Asia Tenggara. Bank NTB Syariah berada di urutan ke -14 pada tahun 2020. Diatas Bank NTB Syariah, bank-bank syariah milik Malaysia dan Indonesia bersaing. Namun bank syariah Malaysia paling mendominasi.

Dalam laman ini dijelaskan, The Asian Banker telah menerbitkan Bank Terkuat berdasarkan kekuatan neraca, peringkat tahunan pertama dan kredibel di dunia, sejak 2007. Menggunakan kartu skor yang rinci dan transparan untuk mengevaluasi peringkat. Scorecard mencakup enam bidang kinerja keuangan neraca: kemampuan untuk mengukur, pertumbuhan neraca, profil risiko, profitabilitas, kualitas aset dan likuiditas.

Kriteria evaluasi ini ditetapkan berdasarkan penilaian kuantitatif yang ketat atas kinerja keuangan bank di wilayah yang kami cakup selama tahun laporan. Kami mengevaluasi kinerja melalui enam indikator penting yang dibobotkan berdasarkan kepentingan relatifnya: (1) Skala aset bank relatif terhadap produk domestik bruto (PDB) domestik, (2) Pertumbuhan neraca pinjaman dan simpanan bersih, (3) Manajemen risiko operasional bank, (4) Profitabilitas dan keberlanjutannya, (5) Kekuatan dan kredibilitas pinjaman yang disalurkan dan (6) Likuiditas aset untuk menghadapi kejadian buruk yang membutuhkan arus kas keluar.

Semetara mengutip dari laman https://www.theasianbanker.com/ab500/2018-2019/strongest-islamic-banks, Bank NTB Syariah masuk rangking 80 bank Islam tahun 2020 di dunia, dan ranking 42 bank Islam terkuat di dunia. Direktur Utama Bank NTB Syariah, H. Kukuh Raharjo, insane Bank NTB Syariah menurutnya sangat bersyukur atas pencapaian bank ini sekarang. Tidak lain juga karena ikhtiar atas konversi penuh yang dilakukan dari bank konvensional menjadi bank umum syariah penuh sejak tahun 2018.

“Ini bisa menjadi syiar keuangan syariah, wabil khusus di NTB. sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat NTB,” ujarnya. Apa yang dicapai oleh Bank NTB Syariah bukan merupakan prestasi tunggal bank, tetapi prestasi dari seluruh stakeholders yang sudah membesarkan BPD Syariah NTB ini. Sampai dengan Februari 2021, asset Bank NTB Syariah tercatat sebesar Rp11,3 triliun. Tumbuh dari Desember 2020 sebesar Rp10,2 triliun. Pembiayaan Rp6,55 triliun, juga mengalami pertumbuhan. Pencapaian ini anomaly. Biasanya untuk mencapai seperti capaian Desember, biasanya bisa terlihat pada Mei.

“Tapi sekarang di Bulan Februari sudah lebih tinggi dari pada capaian Desember untuk pembiayaan, aset dan DPK (dana pihak ketiga),” jelas H. Kukuh. Sejak konversi dari konvensional ke syariah penuh, komitmen Bank NTB Syariah tidak lagi fokus pada segment ASN dan Pemda-pemda.  Tetapi masuk di sektor informal dan formal serta produktif. Sasaran bank adalah ikut serta berperan menggerakkan ekonomi.

Selain itu, di sisi teknologi juga menjadi fokus 3,5 tahun berkonversi, ada empat fokus peningkatan kualitas. Pertama, penyempurnaan produk dan layanan. Kedua infrastruktur (pembenahan kantor dan terjangkau. Ketiga adalah teknologi yang sebelumnya tertinggal, saat ini teknologinya sudah sejajar dengan bank-bank nasional. kemudian peningkatan kualitas ke empat adalah SDM.

Di Bulan Maret, Bank NTB Syariah juga akan melaunching aplikasi Lakupandai untuk menyetarai layanan lakupandai bank-bank nasional. Dengan aplikasi ini, fitur-fitur layanan bank sudah siap 80 dalam layanan digital banking. Sisanya 20 pesen sisanya terus pembenahan. Tahun ini rampung.

Terpisah, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB, Farid Faletehan mengatakan, pengawasan OJK kepada Bank NTB Syariah yang paling ditekankan adalah bank NTB ini siap bersaing. sebab setelah konversi dari konvensional ke syariah penuh, kemudian tidak berkembang artinya kinerja bank tidak optimal. “Artinya kita terus dorong hal yang krusial. Pertama IT, kedua SDM, ketiga produk perbankan syariahnya. Tiga hal ini yang terus kita pantau dan amati,” kata Farid.

Terlihat perubahan perkembangan bank. Dari IT, produk juga terus berkembang tidak terfokus pada ASN. Bahkan saat ini sudah ada sindikasi pembiayaan. IT juga terlihat dari mobile banking. Layanan Bank NTB  Syariah sudah mengarah serba digital dan praktis hanya dari genggaman. “Dengan begitu, bank syariah ini bisa bersaing. Sebab kalau tidak ditingkatkan, kalah sama bank-bank konvensional,” demikian Farid. (bul)