Asperindo Siapkan Armada Khusus Pengangkut Kendaraan Pembalap

0
Agussalim Harahap (Suara NTB/bul)

Mataram (Suara NTB) – Asosiasi Perusahaan Nasional Pengiriman dan Pengantaran Barang Indonesia (Asperindo) rupanya juga sudah bersiap mensukseskan gelaran World Superbike di Pertamina Mandalika International Street Circuit, demikian juga MotoGP di awal tahun 2022 nanti.

Para pengusaha cargo yang tergabung dalam wadah ini bahkan sangat siap untuk armada pengangkut motor-motor balap yang akan digunakan berlaga di sirkuit internasional satu satunya di Indonesia ini.

Ketua DPW Asperindo NTB, Agussalim Harahap dijumpai di Mataram, Jumat, 8 Oktober 2021 menjelaskan, motor-motor yang biasanya digunakan di arena balap, apalagi sekelas balap dunia tidak bisa menggunakan armada angkut pada umumnya.

“Motor-motor balap ini harus diangkut khusus menggunakan mobil towing (kendaraan derek khusus). Kita bisa siapkan. Karena jumlah mobil towing sepertinya tidak banyak disini,” ujarnya.

Mobil towing ini bisa digunakan untuk mengangkut secara khusus sepeda motor para pembalapnya dari bandara internasional Zainuddin Abdul Madjid, menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika (Sirkuit).

Sesuai rencananya, Pada tahun 2021, Pertamina Mandalika International Street Circuit  akan menggelar beberapa kejuaraan balap internasional, seperti Idemitsu Asia Talent Cup yang akan menjadi ajang pembuka pada 12-14 November 2021 dan disusul gelaran World Superbike yang berlangsung seminggu setelahnya, yaitu 19-21 November 2021. Disusul tes pramusim MotoGP pada tanggal 11-13 Februari dan MotoGP Indonesia pada Maret 2022.

Menurut Agus para pengusaha cargo yang tergabung di Asperindo NTB sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri. Bahkan sudah berupaya membangun komunikasi dengan pihak penyelenggara. Terutama dengan Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC). Agar para pengusaha cargo khususnya yang ada di NTB bisa terlibat di dalam event internasional ini.

“Sebagai tuan rumah, tentu semua kita berharap dilibatkan dalam gawe besar ini. Cuma kami dari Asperindo belum – belum bisa berkoordinasi langsung dengan pengelola ITDC. Salah satunya karena alasan Covid-19 ini,” ujarnya.

Koordinasi juga sudah dilakukan dengan manajemen Bandara Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM), yaitu PT. Angkasa Pura I. Menurut Agus, bila pengusaha cargo tidak bisa dilibatkan untuk pengangkutan motor-motor pembalap, setidaknya untuk spare part atau logistic lainnya dapat menggunakan pengusaha lokal.

Agus menambahkan, secara bisnis, keterlibatan pengusaha cargo lokal ini tidak kaku. Dapat saling bernegosiasi sistem kerja samanya.

“Kita bisa berikan layanan dengan hitung-hitungan bisnis yang fleksibel. Kita masih berharap bisa terlibat. Atau bila terlalu dekat waktunya untuk persiapan, untuk moment MotoGP, semoga semua bisa dilibatkan,” demikian Agus.(bul)