Taliwang (Suara NTB) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbawa Barat, mengakui sejumlah armada pengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sudah tidak layak digunakan. Bahkan dari ratusan armada pengangkut sampah yang dimiliki hanya 30 persen saja yang dipaksa tetap terpakai tanpa ada peremajaan.
“Kalau kasarnya sih kendaraan operasional yang kita miliki saat ini sangat tidak layak pakai, tetapi karena tidak ada peremajaan akhirnya kendaraan tersebut tetap kita gunakan,” ungkap kepala Dinas LH kepada Suara NTB, melalui Kabid Pengolahan Sampah dan pengawasan limbah B3, Dedi Damhudi SP., M.Si, Rabu, 25 Agustus 2021. Kondisi tersebut mengakibatkan masih banyak sampah yang tidak terurus.
Sebenarnya di APBD kemarin, sudah diusulkan anggaran sebesar Rp500 juta untuk pembelian dua unit truk dan 15 kendaraan roda tiga. Tetapi anggarannya terpangkas untuk penanganan Covid-19 sehingga peremajaan sejumlah sarana pengangkutan sampah tidak bisa terealisasi. Akibatnya, penanganan sampah yang dilakukan petugas tidak maksimal lantaran kendaraan yang dimiliki sering mengalami gangguan mesin. “Dari 27 unit kendaraan roda tiga, dua truk dan satu ambrol, kondisinya sangat memprihatinkan tetapi kita tetap paksa untuk bekerja karena anggarannya tidak tersedia,” sebutnya.
Seraya berharap di APBD perubahan dan tahun anggaran berikutnya anggaran untuk penanganan sampah bisa lebih maksimal. Terutama kaitannya dengan peremajaan sarana angkut yang dimiliki saat ini. Jika tidak segera dilakukan peremajaan, dikhawatirkan kendaraan yang beroperasi tingkat kerusakan semakin parah. Sehingga dibutuhkan armada yang baru dan tentu akan menghabiskan anggaran yang lebih besar. “Kami berharap anggaran untuk penanganan sampah bisa lebih maksimal, apalagi kita sudah mendeklarasikan tuntas lima pilar STBM. Sehingga akan sangat naif jika sampah masih ditemukan berserakan tidak terangkut,” tukasnya. (ils)