Angka KematianTinggi, Perlu Kesadaran Kolektif Perangi Covid-19

0

Mataram (Suara NTB) – Angka kematian pasien positif Covid-19 di Kota Mataram tinggi, bahkan di atas rata – rata nasional. Sikap apatis masyarakat menjadi tantangan di tengah mewabahnya virus tersebut. Dibutuhkan kesadaran kolektif mencegah penularan. Termasuk mensukseskan program vaksinasi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Mahfuddin Noer ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 8 Juni 2021 mengakui, dari hasil pemantauan rilis kasus Covid-19 oleh Pemprov NTB, jumlah kasus di Mataram mengalami peningkatan. Meski angka ini fluktuatif, tetapi dibutuhkan langkah efektif. Intervensi kebijakan penanganan pandemi Covid-19 yakni mempertajam penanganan di tingkat kelurahan dan kecamatan. “Penanganan,pembinaan dan penyuluhan di pertajam. Update kasus sampai kemarin ada penambahan 10 kasus positif tanpa kesembuhan dan kematian,” terangnya.

Penajaman penanganan di tingkat kelurahan didukung dari kebijakakan penganggaran, logistik dan lain sebagainya. Langkah diterapkan pemerintah kata Mahfuddin, tidak lain adalah menekan angka kematian pasien positif Covid-19. Sejauh ini, angka kematian pasien Covid-19 di Kota Mataram di atas rata – rata nasional. Pasien meninggal memiliki penyakit penyerta.

Tingginya kasus kematian menjadi indikator penilaian keberhasilan penanganan Covid-19, selain indikator penyertaan lainnya. “Seperti ketersedian tempat tidur, jumlah kesembuhan dan lain sebagainya,” jelasnya. Pemkot Mataram melalui Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 berupaya menekan angka kematian. Tetapi, tantangan terberat di tengah pandemi ini adalah perilaku masyarakat belum berubah.

Artinya, ada masyarakat yang abai dan cendrung mulai mengacuhkan. Disatu sisi, bencana non alam pandemi Covid-19 belum berakhir. Karena itu, dibutuhkan kesadaran kolektif masyarakat memerangi Covid – 19. “Perlu kesadaran kolektif masyarakat. Ingat pandemi ini kan belum berakhir. Mari kita sama – sama memerangi,” imbuhnya.

Jumlah kasus positif Covid-19 sampai 29 Mei 2020 mencapai 3.745 kasus. Dengan rincian, 156 orang masih menjalani isolasi, 3.433 orang sembuh dan 165 orang meninggal dunia. Mahfuddin tidak menyebutkan, fatality rate di Mataram. Tetapi diakui, angka kematian lebih tinggi di atas rata – rata nasional dan provinsi. (cem)