Ahyar Abduh Siapkan Enam Nama Cawagub

0

Mataram (Suara NTB) – Menuju kontestasi politik dalam Pilkada NTB 2018, H. Ahyar Abduh yang merupakan salah satu Bakal Calon Gubernur mengaku telah menyiapkan enam nama bakal calon wakil gubernur (cawagub) yang akan mendampinginya. Namun lebih jauh ia belum mau menyebutkan nama enam kandidat calon pendampingnya tersebut. “Ada sekitar enam (kandidat),” sebutnya dikonfirmasi Rabu, 10 Mei 2017.

Ahyar mengatakan saat ini pihaknya sedang menimbang dari enam nama tersebut siapa yang layak mendampinginya dalam suksesi kepemimpinan di NTB nanti. Kendati tak menyebut nama, kemungkinan besar cawagub yang akan mendampinginya berasal dari Pulau Sumbawa. Ia mengatakan ingin tetap mempertahankan tradisi Lombok-Sumbawa dalam merebut suara rakyat.

“Saya sekarang sedang menimbang-nimbang pasangan itu. Kalau tradisi yang kita pertahankan Lombok-Sumbawa, bisa jadi (dari Sumbawa),” ujarnya.

Kendati demikian tak juga menutup kemungkinan pasangannya berasal dari Pulau Lombok mengingat politik berjalan sangat dinamis. “Bisa juga tentu Lombok-Lombok. Tergantung nanti dinamika politik. Tapi saya pertahankan Lombok-Sumbawa,” lanjutnya.

Terkait kedekatannya dengan Bupati Lombok Timur, Ali BD, Ahyar meyebut Ali sebagai seniornya. Mereka telah saling mengenal sejak lama dan sempat bertetangga. “Dia dulu tinggal di sebelah rumah, kosnya,” ujarnya.

Kemungkinan berpasangan dalam Pilkada nanti, Ahyar menyatakan tidak akan terjadi karena mereka sama-sama akan maju menjadi calon gubernur. “Ndak sampai duet. Tapi saya akrab dari dulu. Beliau senior saya dulu,” jelasnya.

Ia dan Ali BD disebutkan Ahyar sama-sama memiliki niat yang baik dalam memajukan warga NTB. Karena itulah mereka ingin sama-sama maju sebagai orang nomor satu di NTB. “Segala sesuatunya  kita serahkan ke masyarakat,” ujarnya.

Dalam melakukan gerakan politik, persatuan di tengah masyarakat juga harus tetap dijaga. “Kita harus jaga masyarakat kita dalam kita melakukan gerakan politik. Dalam rangka kegiatan-kegiatan politik kita jaga harmonisasi masyarakat kita, jangan sampai terjadi konflik atau gesekan-gesekan. Kita jaga etika dalam berpolitik,” tandasnya. (ynt)