500 KK Belum Terima JPS Bersatu

0

Praya (Suara NTB) – Penyaluran Jaring Pengaman Sosial (JPS) Bersatu untuk tahap kedua sejauh ini masih tertunda. Mengingat, masih ada sekitar 500 kepala keluarga (KK) yang sampai saat ini belum menerima jatah JPS Bersatu tahap pertama. Demikian diungkapkan Kabid Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial (Disos) Loteng, Ahmad Wildan, kepada Suara NTB, Rabu, 3 Juni 2020.

“Untuk penyaluran JPS Bersatu tahap kedua kita tunggu penyaluran tahap pertama selesai dulu. karena masih ada sekitar 500 KK yang belum menerima jatah JPS Bersatu tahap pertama,” terangnya. Jumlah ini tersebar di hampir semua kecamatan di Loteng.

Masih adanya penerima yang belum menerima jatah JPS Bersatu tersebut karena pada saat penyaluran tahap pertama kemarin penerima tidak datang mengambil. Ada juga yang sedang tidak berada di tempat, sehingga jatahnya ditarik kembali. Termasuk penerima yang meninggal dunia serta sedang berada di luar negeri sebagai TKI.

“Kan kemarin bagi yang penerima yang sudah meninggal dunia maupun sedang menjadi TKI, jatahnya ditahan sementara waktu. Karena masih menunggu keputusan, apakah akan diberikan atau tidak,” terangnya. Sekarang sudah ada keputusan, bahwa yang meninggal dunia maupun yang sedang menjadi TKI, jatah JPS Bersatu tetap akan diberikan kepada keluarga atau ahli warisnya.

Dasar pertimbangannya, program JPS Bersatu ini diberikan bukan atas nama pribadi, orang per orang, tapi atas nama kepala keluarga, sehingga bagi ahli waris ataupun keluarga penerima, diharuskan menyertakan surat rekomendasi dari desa bahwa yang bersangkutan merupakan ahli waris atau keluarga dari penerima yang sudah meninggal dunia maupun menjadi TKI tersebut.

Rencananya, penyaluran sisa JPS Bersatu tersebut akan dilaksananakan pada Kamis besok (hari ini,red) di kantor camat tidak dilaksanakan di desa seperti sebelumnya. Karena jumlah sisa penerima di masing-masing kecamatan tidak terlalu banyak, yakni maksimal hanya 40 orang penerima di satu kecamatan.

Pemkab Loteng mengalokasikan anggaran mencapai sebesar Rp 19,4 miliar lebih untuk progam JPS Bersatu dengan sasaran sebanyak 10.800 kepala keluarga (KK). Dari yang masuk Basis Data Terpadu (BDT) Dinas Sosial Loteng sebanyak 183 ribu lebih KK. Di mana masing-masing penerima mendapatkan jatah sebesar Rp600 ribu yang diterima selama tiga bulan. (kir)