300 Swab PDP Menunggu Hasil

0
Ruang isolasi RSUD Provinsi NTB yang jadi tempat karantina PDP. Dari ruangan ini tim medis mengambil sampel swab ratusan orang untuk diuji lab. (Suara NTB/ars)

Mataram (Suara NTB) – Sekitar 300 sample dalam proses diuji swab di RSUD Provinsi NTB dan RS Pendidikan Universitas Mataram menunggu hasil. ‘’Jadi masih ada sekitar 300 swab yang masih menunggu hasil uji lab dan akan diumumkan,” kata Kepala Pelaksana BPBD NTB, H. Ahsanul Khalik,S.Sos, MH Selasa, 28 April 2020.

Jumlah itu dari beberapa klaster yang berhasil ditemukan contact tracing dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang mencapai 317 orang. Bertambahnya penelusuran kontak akan sejalan dengan jumlah sampel untuk uji swab. Maka diingatkan Ahsanul Khalik, sebagaimana ungkapan sebelumnya, jumlah pasien positif akan semakin terungkap. Hal ini menurutnya bagus untuk  percepat mencapai puncak tertinggi jumlah positif Covid – 19.

Sementara berdasarkan hasil uji swab yang diumumkan Selasa, 28 April 2020 malam, jumlah warga yang positif Corona atau Covid-19 bertambah menjadi 227 kasus. Ada penambahan 21 kasus dari jumlah positif ini setelah hasil sampel yang diperiksa di Laboratorium RSUD Provinsi NTB, Laboratorium Universitas Mataram dan Laboratorium Genetik Sumbawa Techno Park  menunjukkan hasil positif. Di mana, dari 186 sampel yang diperiksa 164 sampel negatif, 1 (satu) sampel positif ulangan, dan 21 sampel kasus baru positif Covid-19.

Pihaknya mengapresiasi masyarakat yang ikut aktif mencegah penyebaran dengan disiplin melaksanakan physical distancing, lebih banyak melakukan kegiatan di rumah. Diimbau, mereka yang hanya meninggalkan rumah bila dalam keadaan benar-benar penting dan menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin sebelum menyentuh anggota wajah, serta menghindari kerumunan maupun keramaian.

‘’Begitu pula dengan masyarakat yang telah membantu kami dengan melaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari semenjak kepulangannya ke kampung halaman. Semoga upaya kita bersama dalam memutus mata rantai penyebaran corona dapat segera terwujud,’’pungkasnya. (ars)