Ziarah Usai Idul Fitri, Penjual Bunga Rampai di Karang Medain Laris Manis

0

Mataram (Suara NTB) – Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karang Medain, Kota Mataram, penuh dengan peziarah di Hari Raya Idul Fitri, Rabu, 10 April 2024. Ziarah makam biasa dilakukan usai melakukan Salat Idul Fitri, setelah itu baru bersilaturahmi ke rumah keluarga atau sahabat.

Jalanan di depan pemakaman dan deretan pertokoan menjadi lahan parkir bagi para peziarah. Para penjual bunga rampai pun menggelar lapak atau pergi berkeliling untuk menawarkan dagangannya. Penjual bunga rampai yang didominasi oleh masyarakat dari kalangan non-Muslim ini terbiasa menjual bunga rampai setiap Hari Raya Idul Fitri.

Salah satu penjual bunga rampai, Widya mengakui telah berjualan dari pagi dan akan terus berjualan hingga sore hari, karena banyak peziarah yang juga datang saat sore. “Biasanya pagi ramai jam 10, nanti jualan sampai sore jam 6,” ucapnya pada Rabu, 10 April 2024.

Ia mengaku pemakaman selalu ramai di pagi hari jam 10.00 dan akan ramai lagi pada sore hari nanti. Ziarah menjadi salah satu kegiatan untuk mengenang keluarga yang sudah meninggal.
Sila, penjual bunga rampai yang lain mengakui sudah ada sejak jam 3 dini hari dan akan berjualan hingga jam 8 malam. “Dari jam 3 pagi, sampai nanti malam jam 8. Soalnya rebut-rebutan tempat (jualan),” ujarnya, seraya menambahkan mengambil tempat sebelum diambil oleh orang lain.

Dzia, salah satu peziarah menuturkan, tetap berziarah ke makam keluarga di TPU Karang Medain usai Salat Idul Fitri dan mendoakan keluarga yang meninggal agar diterima amal ibadah dan diampuni dosa yang dikerjakan saat hidup. Selain itu, ziarah menjadi kegiatan yang mengingatkan bahwa pada akhirnya manusia akan kembali pada Tuhan Yang Maha Esa.

Fitrah, peziarah lainnya juga menjelaskan bahwa ziarah di Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri menjadi salah satu tradisi umat Muslim di Lombok, karena saat itu semua makhluk dipercaya kembali ke fitrahnya. “Yang artinya apapun doa yang dipanjatkan saat itu akan langsung dikabulkan, makanya banyak orang yang melakukan doa buat keluarganya pas ziarah di Bulan Ramadhan,” jelasnya.

Ia juga merasa kegiatan ziarah menjadi ajang kumpul keluarga jauh yang jarang berkumpul, sehingga menjadi momen kedekatan antar satu sama lain. “Dengan kita pergi ziarah semua kumpul buat doain keluarga yang sudah meninggal,” tambahnya. (glo)