Praya (Suara NTB) – Program penataan Taman Aik Bukaq Desa Aik Bukaq Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah (Loteng) dipastikan tuntas tahun ini. Dengan capaian pekerjaan hingga saat ini sudah sekitar 98 persen. Di mana masih ada beberapa pekerjaan kecil lainnya yang masih harus diselesaikan sampai batas waktu pengerjaan akhir bulan November ini.
Demikian diungkapkan Kabid. Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Loteng, Zamzuri, S.T., kepada wartawan, diruang kerjanya, Senin, 20 November 2023.
Untuk menata taman wisata legendaris milik Loteng tersebut, Pemkab Loteng mengalokasikan anggaran sekitar Rp 2 miliar lebih tahun ini. Dengan sasaran penataan mulai dari area parkir, taman serta kolam pemandian. Ada juga penataan jalan akses masuk ke area taman, pembangunan fasilitas penunjang lainnya, seperti toilet serta rehab bangunan utama taman.
“Dengan penataan ini, kita berharap tampilan taman Aik Bukaq bisa lebih bagus lagi. Sehingga bisa semakin menarik minat wisatawan untuk datang dan berkunjung ke taman Aik Bukaq,” tegasnya.
Kalau wisatawan yang datang semakin banyak, tentu akan bisa mendorong peningkatan pemasukan dari pengelolaan taman tersebut. Pasalnya, pemerintah daerah menargetkan paling tidak bisa memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pengelolaan taman Aik Bukaq sekitar Rp 120 juta per tahun mulai tahun ini.
Tapi karena tahun ini ada penataan, kemungkinan besar target tersebut tidak bisa tercapai. Mengingat, hingga akhir tahun ini taman Aik Bukaq belum akan dibuka untuk umum. Sampai proses penataan taman selesai dilakukan.
Disinggung soal adanya laporan terkait pengerjaan penataan yang sesuai dengan spek, Zamzuri menegaskan, itu nanti akan menjadi bahan evaluasi. Tentu pihaknya akan menerima jika benar pekerjaannya tidak sesuai spek yang disepakati dalam kontrak. Termasuk laporan beberapa kerusakan pekerjaannya, tentu masih menjadi tanggung jawab pihak rekanan untuk melakukan perbaikan.
“Prinsipnya jika ada pekerjaan yang tidak sesuai spek, kita tidak akan terima. Harus sesuai kontrak. Jika ada yang rusak, harus diganti. Baru bisa kita terima,”terang Zamzuri, seraya menegaskan serah terima pekerjaan baru akan dilakukan kalau semua sudah dinyatakan benar-benar tuntas. (kir)
