Kenari Fashion Street resmi dibuka Penjabat (Pj) Gubernur NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., di depan Pendopo Gubernur NTB hingga Taman Sangkareang, Kota Mataram, Sabtu, 17 November 2023. Menghadapi event ini berbagai macam gaya dan penampilan ditunjukkan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov NTB hingga jajarannya. Seperti apa keseruan pelaksanaan Kenari Fashion Street ini?
MENJADI model dalam sebuah peragaan busana mungkin bukan pertama bagi pimpinan OPD lingkup Pemprov NTB dan Pemkot Mataram. Pada Festival Khazanah Ramadhan lalu, pimpinan OPD menunjukkan bakatnya menjadi seorang model dengan baju tenun lebih bernuansa Islami. Bertepatan dengan bulan Ramadhan, penampilan sebagai model tidak seheboh di bulan selain bulan Ramadhan.
Dilantiknya H. Lalu Gita Ariadi sebagai Pj Gubernur NTB tanggal 19 September 2023 lalu, menekankan hasil kerajinan tenun lokal NTB bisa menjadi tuan rumah di daerah sendiri. Apalagi ketika Presiden Ir. H. Joko Widodo mengumpulkan menteri, gubernur, penjabat gubernur dan pimpinan lembaga setingkat kementerian di Istana Negara pada tanggal 1 Oktober 2023 malam untuk mengikuti Istana Berbatik.
Ini pula yang menjadi inisiatif dari Pj Gubernur NTB menggelar Kenari Fashion Street yang melibatkan pimpinan OPD, forum koordinasi pimpinan daerah dan instansi vertikal di daerah. Bahkan dampak dari kegiatan ini juga, penggunaan kain tenun khas NTB, baik dari Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa hingga Bima cukup semarak dan beraneka model. Terlebih pimpinan OPD agar seragam dengan pasangannya menggunakan kain tenun lokal NTB dan motif yang sama, sehingga penampilan saat tampil sebagai model serasi.
Tidak jarang, pimpinan OPD yang bertemu dengan fotografer atau wartawan meminta untuk diabadikan penampilannya seperti halnya model sungguhan. ‘’Ayo difoto,’’ pinta Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB Julmansyah, S.Hut., M.AP., didampingi istri dengan pose seperti seorang model. Bahkan, salah satu staf dari Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma meminta posenya dinaikkan di koran.
Bahkan, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi NTB Drs. Muhammad Nasir dengan topi ala cowboy juga tidak mau kalah. Pimpinan OPD yang setiap hari disibukkan dengan masalah sumber daya manusia ini, ketika tampil lenggak-lenggok di catwalk tidak mau kalah seperti model profesional lainnya.
Tidak hanya itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Dr. Najamuddin Amy, M.M., menggunakan busana dari tiga suku yang ada di NTB, yakni Sasak, Samawa dan Mbojo. Artinya, ikat kepala menggunakan tenun khas Sumbawa, baju menggunakan motif Sasak dan sarung dari Bima. ‘’Jadi tiga tenun sekaligus,’’ ujarnya menunjukkan tenun lokal yang dipakainya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Dr. H. Ahsanul Khalik, S.Sos., bersama istri dan staf menggunakan tenun khas NTB dan syal bertuliskan peduli atau Save Palestina. Bahkan sejumlah tim penggiring memberikan dukungan di belakang. Namun, ketika saat tampil di hadapan Pj Gubernur dan tamu undangan lainnya, hanya pejabat inti saja yang diperbolehkan sampai panggung utama.
Lain halnya dengan rombongan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB merupakan rombongan yang paling banyak peserta. Selain pejabat di Dikbud, pimpinan UPTD dan sejumlah Kepala SMA/SMK juga ikut menampilkan kemampuan terbaiknya.
Sebelumnya, Pj. Gubernur NTB H. Lalu Gita Ariadi memberikan apresiasi pada pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov NTB dan Pemkot Mataram dan juga stafnya yang mendukung pelaksanaan Kenari Fashion Street ini, karena dampaknya yang besar bagi perkembangan usaha tenun di daerah ini. Dicontohkan, saat pimpinan OPD lupa membeli kain tenun di Desa Kebun Ayu saat launching Jumpai Masyarakat Selesaikan Aneka Persoalan Masyarakat (Jumat Salam) yang waktu itu harganya Rp500 ribu, sekarang sudah mengalami kenaikan sebesar Rp700 ribu. Naiknya harga ini, karena banyaknya permintaan kain tenun dari OPD yang ingin berpartisipasi pada Kenari Fashion Street dan Jumat Salam.
Selain itu, Kenari Fashion Street ini, tambahnya, adalah bagian dari kick off peringatan Hari Ulang Tahun ke 65 Provinsi NTB tanggal 17 Desember 2023. Menurutnya, rangkaian acara yang dilakukan ini untuk memberikan apresiasi mengenai jasa para pendahulu Provinsi NTB yang akan digelar di Kabupaten Sumbawa.
‘’Ini terkandung maksud agar juga terjadi silaturahmi budaya, mempererat kita serta menumbuhkan kegiatan ekonomi produktif tidak hanya di Pulau Lombok tetapi juga di Pulau Sumbawa. Tanggal 2 dan tanggal 3 Desember bersamaan dengan rangkaian Jumat salam insya Allah juga nanti akan diperingati hari ulang tahun PUPR yang tempat pelaksanaannya insya Allah di Kota Bima. Persiapkan sedemikian itu rupa agar dan juga terjadi gerakan ekonomi masyarakat cinderamata UMKM tersedia dan dibeli oleh kita semua,’’ harapnya. (ham)