Diapresiasi Akademisi Unsa, Dr.Syarifuddin: Spirit Kolektivitas ala Miq Gita Jadi Modal

STRATEGI kepemimpinan yang dijalankan oleh Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Drs. H.L. Gita Ariadi, M.Si menuai apresiasi positif dari akademisi Universitas Samawa (Unsa) Dr. Syafruddin, ahli ekonomi yang juga pernah menjabat sebagai Rektor Unsa.

‘’Dari kejauhan saya mengamati, ada hal mendasar yang dibangun oleh Miq Gita,’’ ujar Syafruddin. Pertama, sebagai Gubernur yang memiliki latar belakang ilmu di bidang kebijakan publik, Miq Gita berusaha mewarnai kepemimpinannya dengan prinsip colaborative governance. Ini sangat terasa dalam kunjungannya ke desa desa melalui Gerakan Jumat Salam. ‘’Saya melihat yang turun itu tidak hanya OPD, tetapi juga media, BUMN, BUMD, swasta bahkan juga melibatkan akademisi. Ini praktik nyata colaborative governance berbasis pentahelix’’ jelas Syafruddin yang juga anggota Dewan Riset Daerah Provinsi NTB ini.

Lanjut Syaf (sapaan akrab mantan Rektor Unsa), strategi kepemimpinan seperti ini akan membawa dampak pada terciptanya soliditas kolektif tidak hanya pada  level pemerintah provinsi,  Pemkab/Pemkot, kecamatan hingga desa namun juga dengan masyarakat dan lembaga di luar pemerintah.

Kalau merujuk kepada strategi permainan sepak bola, Mik Gita ini sepertinya berkiblat ke tim panzer Jerman. ‘’Bermain dengan spirit kolektivitas, semua berkontribusi tanpa bergantung kepada satu atau dua pemain bintang,’’ jelas Dr.Syaf.

‘’Kedua, dalam pandangan saya, Miq Gita juga sedang menerapkan strategi yang fokus pada upaya penyelesaian masalah atau dalam manajemen publik disebut problem solved oriented.’’ Sambil mendengar dan memetakan persoalan yang dihadapi masyarakat, Gerakan Jumat Salam yang dikomandoi langsung oleh Pj Gubernur juga melakukan aksi nyata untuk mengatasi masalah. Seperti Gerakan Pangan Murah, memberi bantuan air bersih, membeli produk UMKM pada setiap desa yang dikunjungi. ‘’Walaupun kelihatan kecil, tapi dilakukan secara masif dan konsisten maka pasti akan berdampak positif. Inilah sesungguhnya makna program birokrasi berdampak,’’ jelas Dr.Syaf.

Ketiga, ia melihat intensitas publikasi pemerintah di era Miq Gita ini juga meningkat signifikan. Semua OPD berlomba-lomba mempublikasikan kegiatan yang dilakukan sehingga diketahui secara luas oleh masyarakat. Ini penting kata DR Syaf. Selain bertujuan untuk mensosialisasikan aktivitas pemerintah, pola keterbukaan seperti ini mempersempit ruang bagi tersebarnya berita hoaks di berbagai chanel media online maupun media sosial. ‘’Dengan pengalaman kehumasan yang dimilikinya, sejauh ini saya melihat Miq Gita mampu membangun hubungan baik dengan media,’’ lanjut Dr.Syaf.

Spirit kolaborasi, fokus pada  penyelesaian masalah dan semangat keterbukaan adalah tuntutan dalam pengelolaan birokrasi modern. Jika hal itu dilaksanakan secara konsisten maka Pj Gubernur NTB pasti akan mendapat dukungan dari masyarakat.

‘’Jangan terpengaruh oleh intrik dan intimidasi politik  segelintir orang,’’ katanya mengingatkan. Sebagai pejabat dari latar birokrat, Miq Gita memiliki akseptabilitas yang tinggi dari semua kelompok. ‘’Semua bisa menerima Miq Gita, ini modal yang harus dimanfaatkan dengan baik,’’ ujar Dr. Syaf menutup pembicaraan. (r)







Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Relawan Sanaq Ganjar-Mahfud Gelar Mancing Gratis, Peserta Membeludak

0
Praya (Suara NTB) – Pada masa kampanye Pemilu 2024, tim relawan Sanaq Ganjar-Mahfud di Lombok menggelar kegiatan mancing gratis dan berhadiah di lokasi pemancingan...

Latest Posts

Relawan Sanaq Ganjar-Mahfud Gelar Mancing Gratis, Peserta Membeludak

Praya (Suara NTB) – Pada masa kampanye Pemilu 2024,...

Pj Gubernur NTB Buka Rakor Akhir Tahun GTRA

Mataram (Suara NTB) - Pj Gubernur NTB, Drs. H....

7 Rekomendasi Micro SD Terbaik, Cocok untuk Gaming

Dalam dunia gaming yang terus berkembang, pemilihan micro SD...