Mataram (Suara NTB) – Proyek pemasangan pipa di sejumlah lokasi di Kota Mataram menjadi sorotan. Pasalnya, trotoar yang baru saja dibangun justru dirusak. Rekanan dituntut memperbaiki seperti semula.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Miftahurrahman membenarkan adanya proyek pemasangan pipa di Kota Mataram. Pekerjaan galian ini telah dikoordinasikan oleh pelaksana maupun pemilik pekerjaan. Mereka memiliki komitmen untuk memperbaiki fasilitas publik yang dirusak akibat pembangunan. “Mereka sudah ada komitmen untuk memperbaiki kembali,” kata Miftah.
Proses pemasangan pipa di Jalan Jenderal Sudirman dari Kelurahan Sayang-sayang – Kelurahan Rembiga telah selesai. Akan tetapi trotoarnya belum diperbaiki seperti semula. Miftah mengatakan, pengerjaan pemasangan pipa memang telah rampung, tetapi rekanan membutuhkan waktu untuk uji coba tekanan air. Setelah rampung seluruh pekerjaan galian maka wajib bagi rekanan untuk mengembalikan fungsi trotoar seperti semula. “Pekerjaannya masih panjang karena masih ada penggalian di Jalan Catur Warga. Kalau sudah rampung dan diuji coba selesai baru diperbaiki semua,” jelasnya.
Camat Selaparang, Zulkarwin menjelaskan, pembongkaran trotoar di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Rembiga serta titik lainnya karena ada proyek perpipaan milik PT. Perusahaan Air Minum Giri Menang (Perseroda). Pekerjaan ini telah berjalan lama dan sebagian telah rampung. Hanya saja, kondisi trotoar belum dikembalikan seperti semula karena pemilik pekerjaan mau menguji kekuatan tekanan air apakah mengalami kebocoran atau tidak. “Kalau sudah uji coba kekuatan air dan tidak ada kebocoran, baru dikembalikan posisi semula,” kata Zulkarwin.
Proyek galian pipa telah disosialisasikan kepada masyarakat dan aparatur pemerintah kelurahan dan kecamatan. Zulkarwin mengaku, beberapa kali telah memberikan peringatan kepada rekanan supaya menambah rambu-rambu atau papan peringatan supaya tidak membahayakan bagi masyarakat. Rekanan telah memasang plang dan tumpukan karung berisi tanah sebagai penanda.
Menurut Zulkarwin, fasilitas yang dibangun pemerintah sebelumnya sebaiknya tidak dirusak. Pemkot Mataram telah menggelontorkan anggaran besar untuk pembangunan trotoar. “Sebenarnya jangan dirusak fasilitas yang sudah dibangun pemerintah,” katanya.
Pengawasan terhadap perbaikan maupun pembangunan fasilitas pemerintah diserahkan sepenuhnya ke Dinas PUPR Kota Mataram. Pihaknya berharap rekanan segera mengembalikan kondisi trotoar seperti semula agar tidak menimbulkan kecelakaan.
Mantan Kepala Bidang Angkutan Darat pada Dinas Perhubungan Kota Mataram ini berharap uji coba tekanan air di pipa bisa segera rampung sehingga masyarakat dapat menikmati fasilitas trotoar yang dibangun Pemkot Mataram. (cem)