Aji Rum Ajak Warga Hidupkan Kembali Kearifan Lokal melalui Salat Berjemaah

Kota Bima (Suara NTB) – Penjabat (Pj) Walikota Bima, Ir. H. Mohammad Rum, MT mengajak masyarakat Kota Bima menghidupkan kembali lokal Kota Bima melalui salat berjemaah di mesjid. Mempromosikan syiar-syiar keagamaan dan menjaga tradisi islami.

“Kita harus istiqamah dalam menjaga sholat berjemaah dan menghidupkan budaya mengaji di setiap rumah dan masjid di seluruh wilayah Kota Bima,” katanya.

Disamping itu, Pj Walikota yang akrab disapa Aji Rum ini berharap mesjid di wilayah Kota Bima terus dimakmurkan. Menjadi pusat kegiatan-kegiatan keagamaan, seperti dakwah, majelis taklim, ibadah hingga zikir.

“Gerakan memakmurkan dan salat berjemaah di mesjid harus terus digaungkan untuk mengembalikan karakter, kondisi dan budaya Bima yang dulu,” ujarnya.

Gerakan memakmurkan mesjid dan salat berjemaah itu ditunjukan kepada seluruh masyarakat Kota Bima yang beragama Islam, tanpa kecuali seluruh pegawai dan aparatur sipil negara (ASN) ruang lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bima.

Aji Rum mengaku Ia mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan ASN lingkup Pemkot untuk memakmurkan mesjid dan melaksanakan sholat wajib berjemaah, dengan harapan kebijakan itu akan membangun disiplin dan ketulusan diri ASN dalam melayani masyarakat.

“Langkah memakmurkan dan salat berjemaah di masjid terdekat atau di lingkungan masing-masing, dalam upaya membangun disiplin diri ASN untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

Menurut dia, ASN lingkup Pemkot Bima harus menjadi pionir dalam menggerakkan keluarga dan warga sekitar lingkungannya untuk berpartisipasi dalam salat berjemaah di masjid. Sebab selain bermanfaat dari sisi keyakinan, salat berjemaah juga dianggap membawa keberkahan dan dapat membantu menghindari bencana.

Disamping itu, lanjut dia, secara sosial, partisipasi ASN dalam salat berjemaah juga memungkinkan untuk lebih mendengarkan aspirasi, keluhan masyarakat serta informasi yang penting dalam proses pengambilan kebijakan.

“Saat tiba waktu salat, seluruh ASN harus meninggalkan segala aktifitas dan kegiatan baik saat berada di kantor maupun di tempat lain,” ujarnya.

Mohammad Rum menegaskan berencana untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penempatan para ASN, dan kesadaran ASN dalam melaksanakan sholat berjemaah menjadi salah satu parameter penting dalam penilaian jabatan.

“Kami konsisten akan menempatkan pejabat sesuai dengan kapasitas pengalaman dan keilmuannya,” katanya.

Ia meyakini ASN yang dapat menjaga sholatnya secara berjemaah adalah cerminan dari kedisiplinan dan keteguhan hati. Serta dianggap tepat mengelola dan memberikan pelayanan dalam pembangunan dan kemasyarakatan di Kota Bima. “ASN harus bisa jadi contoh dan teladan bagi masyarakat,” pungkasnya. (uki)







Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Dikbud Ingatkan Guru ASN dan PPPK Tidak Berpolitik Praktis

0
Mataram (Suara NTB) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB Dr. H. Aidy Furqan, M.Pd., mengingatkan guru yang berstatus Aparatur Sipil Negara...

Latest Posts

Dikbud Ingatkan Guru ASN dan PPPK Tidak Berpolitik Praktis

Mataram (Suara NTB) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan...

PON Aceh Sumut, 254 Atlet Siap Berikan Prestasi Terbaik bagi NTB di 41Cabor

Mataram (Suara NTB) - NTB akan mengikuti 192 nomor...

Gunakan BTT Intervensi Harga

PROVINSI NTB menjadi salah satu dari sepuluh provinsi dengan...

Pendakian Rinjani akan Dibuka hingga 31 Desember 2023

Mataram (Suara NTB) - Aktivitas pendakian Rinjani masih tetap...