Mataram (Suara NTB) – Dinas Kesehatan Kota Mataram belum menerima laporan dan atau menemukan kasus cacar monyet. Kendati demikian, penyakit ini perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan kematian bila kondisi tubuh lemah atau ada komplikasi penyakit lain.
Kepala Dinas kesehatan Kota Mataram, dr. H. Usman Hadi mengaku, belum ditemukan kasus penyakit cacar monyet di Kota Mataram, tetapi penyakit ini perlu diwaspadai karena pola penyebaran bisa secara langsung dari kontak langsung dengan penderita. “Alhamdulillah, belum ada kasus ditemukan dan mudah-mudahan tidak ada,” kata Usman dikonfirmasi akhir pekan kemarin.
Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tidak menyebutkan secara eksplisit penyebab penyebaran penyakit cacar monyet. Kasus ini terjadi pada komunitas tertentu. Usman menambahkan, bahaya cacar monyet tentunya terjadi penularan yang dapat menyebabkan kasus luar biasa. Risiko paling parah adalah terjadinya kematian disebabkan kondisi tubuh pasien lemah atau ada komplikasi penyakit lain. “Kasus kematian cacar monyet ini agak jarang ditemukan,” ucapnya.
Pola penanganan pasien yang mengidap penyakit cacar monyet adalah meminta pasien tidak keluar rumah. Intervensi lainnya adalah merujuk ke rumah sakit untuk menjalani isolasi atau pengobatan secara terus menerus.
Usman mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap penularan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Jika ada gejala panas dan benjolan pada kelenjar tertentu harus segera ke fasilitas kesehatan baik puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. “Sebaiknya, kalau ada kasus ditemukan di Mataram langsung kita rujuk ke rumah sakit untuk menjalani isolasi,” demikian kata dia. (cem)
