Dompu (Suara NTB) – Stok pangan milik Bulog Cabang Bima tinggal 2.258 ton dari total stok 5.110 ton pada 19 Oktober 2023 lalu. Berkurangnya stok ini setelah penyaluran program bantuan pangan November 2023 dan pelaksanaan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Stok yang dikuasai kantor (Bulog) cabang Bima, cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai Januari 2024,” kata Pimpinan Cabang Bulog Bima, Kurnia Rahmawati kepada Suara NTB, Kamis, 9 November 2023.
Rencana penambahan bantuan pangan alokasi Desember 2023 – Februari 2024, dikatakan Nia sapaan akrab Pinca Bulog Bima ini, masih menunggu surat resmi dari Badan Pangan Nasional. “Kamis sudah mengajukan permohoan untuk penambahan stok ke (Bulog) pusat,” katanya.
Dengan keterbatasan stok ini, Bulog Bima berharap dapat maksimal menyerap beras petani pada musim panen tahun 2024. Namun diakui, harga gabah di lapangan saat ini tidak bisa diimbangi mitra Bulog berdasarkan HPP yang ditetapkan pemerintah. Sehingga banyak gabah petani diserap pengusaha dari luar daerah. “Kami berharap tahun depan dapat melakukan penyerapan beras lebih optimal lagi,” harapnya.
Terkait program SPHP yang tidak maksimal, diakui Nia, akibat keterbatasan stok yang dimiliki. Namun program ini tetap dijalankan melalui operasi pasar atau gerakan pasar murah, serta pendistribusian melalui kios – kios di pasar dan kios pangan masyarakat dengan jumlah yang terbatas. (ula)