Mataram (Suara NTB) – Aset Bank Perkreditan Rakyat (BPR) NTB tahun 2023 ini bisa menembus Rp1 triliun, didukung adanya tambahan-tambahan penyertaan modal dari pemegang saham. Hingga Oktober 2023, asset BPR NTB berada di posisi Rp959 miliar. Salah satu penyertaan modal yang nilainya besar adalah aset tanah dan bangunan milik Pemprov NTB, yaitu bekas Hotel Giri Putri di depan Lapangan Umum Sangkareang, Mataram yang nilainya ditaksir mencapai Rp25 miliar.
Selain itu, kata Direktur Utama BPR NTB, Ketut Sudarmana bersama tiga Direktur lainnya, H. Usman, Hj. Denda Sucihartiani, dan Zulkifli Hamdani di kantor pusat BPR NTB Jln. Adi Sucipto, Komplek Pertokoan Pasar Kebon Roek, Ampenan, Kota Mataram, Kamis, 9 November 2023 mengatakan, selain Pemprov NTB, Pemda Kabupaten Dompu juga menambah penyertaan modal dalam bentuk inbreng berupa tanah yang nilainya ditaksir Rp2,080 miliar.
Ditambah lagi Pemda Kabupaten Lombok Utara yang juga akan menambah penyertaan modal dalam bentuk inbreng berupa tanah yang ditaksir nilainya Rp2 miliar. Selain itu, Kabupaten Sumbawa juga akan menambah penyerataan modal dari dana hibah senilai Rp1 miliar. “Kalau sudah masuk semuanya, otomatis tembus Rp1 triliun lebih. Ini yang kami terus upayakan,” ujarnya.
Diketahui, delapan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) milik Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di NTB sudah menyelesaikan proses penggabungan atau merger menjadi satu, yaitu BPR NTB. Proses penggabungan sudah selesai selesai sejak Februari 2022, dan BPR NTB telah beroperasi melayani nasabah dalam satu manajemen sejak Maret 2022.
Penggabungan delapan BPR dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Februari 2022 lalu. Pasca merger, BPR NTB menjadi salah satu BPR yang beraset besar di provinsi ini. BPR yang dimerger ini diantaranya, PD. BPR Sumbawa, PD. BPR NTB Lombok Tengah, PD. BPR NTB Lombok Barat, PD. BPR NTB Lombok Timur, PD. BPR NTB Bima, PD. BPR NTB Dompu, PD. BPR NTB Sumbawa, PD. BPR NTB Sumbawa Barat, dan PD. BPR NTB Mataram. Dengan badan hukum saat ini PT. BPR NTB (Perseroda).
BPR NTB saat ini mengelola 50 jaringan kantor se Provinsi NTB. Terdiri dari 44 kantor cabang dan 6 kantor kas. Sementara itu, tambah Sudarmana, BPR NTB mengelola modal inti sebesar Rp 155 miliar. Laba BPR NTB saat ini sudah mencapai Rp24 miliar per September dari target Rp29 miliar pada tahun 2023 ini. Sudarmana juga optimis dan tengah mengupayakan untuk mendapatkan laba hingga Rp30 miliar atau Rp31 miliar dengan masuknya laba setiap bulan Rp3,5 miliar. Dengan semakin besarnya laba yang didapat, otomatis dividen yang disetor ke daerah (pemegang saham) akan semakin besar. (bul)