Pengangguran Turun, Penduduk NTB yang Bekerja 2,89 Juta Orang

Mataram (Suara NTB) – Jumlah pengangguran di Provinsi NTB mengalami penurunan, seiring meningkatnya jumlah angkatan kerja. Sebagaimana dipaparkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Drs. Wahyudin, MM di kantornya, Senin, 6 November 2023, jumlah angkatan kerja di Provinsi NTB pada Agustus 2023 sebanyak 2,98 juta orang, mengalami peningkatan sebanyak 177,05 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2022.

Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 2,39 persen poin. Jika dilihat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi NTB pada Agustus 2023 sebesar 2,80 persen, turun 0,09 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2022.

Penduduk usia kerja merupakan semua orang yang berumur 15 tahun ke atas. Penduduk usia kerja mengalami tren yang cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di NTB. Penduduk usia kerja pada Agustus 2023 sebanyak 4,06 juta orang, naik sebanyak 113,06 ribu orang dibanding Agustus 2022.

Sementara itu, komposisi angkatan kerja pada Agustus 2023 terdiri dari 2,89 juta orang penduduk yang bekerja dan 83,24 ribu orang pengangguran. Apabila dibandingkan Agustus 2022, terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja sebanyak 177,05 ribu orang. “Penduduk bekerja mengalami peningkatan sebanyak 174,64 ribu orang dan pengangguran meningkat sebanyak 2,41 ribu orang,” jelas Wahyudin.

Berdasarkan hasil Sakernas Agustus 2023, tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu sebesar 33,54 persen; Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 18,32 persen; dan Industri Pengolahan sebesar 12,37 persen. Dikatakan Wahyudin, pada Agustus 2023, penduduk bekerja paling banyak berstatus buruh/karyawan/pegawai yaitu sebesar 25,34 persen, sementara yang paling sedikit berstatus berusaha dibantu buruh tetap/dibayar yaitu sebesar 2,36 persen.

Selain itu, penduduk yang bekerja di kegiatan informal sebanyak 2,09 juta orang (72,30 persen), sedangkan yang bekerja di kegiatan formal sebanyak 801,31 ribu orang (27,70 persen). Dan penduduk yang bekerja di kegiatan formal pada Agustus 2023 naik sebesar 3,05 persen poin jika dibandingkan Agustus 2022. Ditambahkan, tingkat pendidikan dapat mengindikasikan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Pada Agustus 2023, penduduk bekerja masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke bawah yaitu sebanyak 42,08 persen. Sementara tenaga kerja yang berpendidikan tinggi yaitu Diploma dan Universitas sebesar 13,54 persen.

“Dilihat dari tingkat pendidikan, pada Agustus 2023, TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya yaitu sebesar 8,24 persen. Sementara TPT yang paling rendah adalah mereka dengan pendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah yaitu sebesar 0,89 persen. Karena lulusan SD ini bisa bekerja apapun, pertanian, perkebunan, atau tukang. Sehingga terserap langsung dunia kerja,” demikian Wahyudin. (bul)







Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Dikbud Ingatkan Guru ASN dan PPPK Tidak Berpolitik Praktis

0
Mataram (Suara NTB) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB Dr. H. Aidy Furqan, M.Pd., mengingatkan guru yang berstatus Aparatur Sipil Negara...

Latest Posts

Dikbud Ingatkan Guru ASN dan PPPK Tidak Berpolitik Praktis

Mataram (Suara NTB) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan...

PON Aceh Sumut, 254 Atlet Siap Berikan Prestasi Terbaik bagi NTB di 41Cabor

Mataram (Suara NTB) - NTB akan mengikuti 192 nomor...

Gunakan BTT Intervensi Harga

PROVINSI NTB menjadi salah satu dari sepuluh provinsi dengan...

Pendakian Rinjani akan Dibuka hingga 31 Desember 2023

Mataram (Suara NTB) - Aktivitas pendakian Rinjani masih tetap...