Mataram (Suara NTB) – Bappeda Provinsi NTB berkomunikasi langsung dengan pemerintah Northern Territory (NT) Australia dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Sangkareang Pemprov NTB, Senin, 6 November 2023. Bappeda mengundang pihak NT Australia untuk berkolaborasi dalam meningkatkan sumberdaya (SDM) serta di bidang investasi.
Kepala Bappeda NTB, Dr.Ir.H Iswandi, M.Si yang diwakili oleh Fungsional Perencana Ahli Muda Nungki Ika Yuniar dalam kesempatan tersebut mengatakan, kolaborasi antara NT Australia dan NTB diharapkan dapat terealisasi dalam waktu dekat.
Ia mengatakan, indeks pembangunan manusia di NTB baru 69 persen. Sehingga untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia di provinsi ini diperlukan adanya akses yang lebih luas dalam hal pertukaran pemuda dan pemberian beasiswa pendidikan di Australia.
“Kami berharap pemerintah Northern Territory memberikan kesempatan untuk NTB dalam program pertukaran pelajar atau beasiswa untuk anak-anak NTB,” kata Nungki Ika Yuniar.
Pemerintah NT Australia diharapkan bisa meyakinkan para pengusaha di Negeri Kangguru tersebut untuk berinvestasi di NTB. Terlebih NTB memiliki potensi yang sangat tinggi untuk dikembangkan, misalnya kawasan Mandalika yang menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia.
Pemprov NTB kata Nungki akan menyiapkan fasilitas dan membantu investor yang siap dengan invetasi di zona-zona khusus di NTB. “Kolaborasi antara kedua belah pihak akan mampu meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia dan transformasi ekonomi antara NTA dan NTB,” ujarnya
Secara umum, Provinsi NTB memperlihatkan geliat investasi yang mengembirakan. Misalnya di tahun 2022, nilai realisasi investasi NTB sebesar Rp21,6 triliun yang disumbangkan oleh sektor pertambangan (82 persen). Sedangkan untuk Investasi dari jenis Penanaman Modal Asing (PMA) pada Sektor Pariwisata menyumbangkan Rp738 miliar atau 9,94 persen.
Minister for Multicultural Affairs selaku Ketua Tim Northern Territory Australia Hon Ngaree Ah Kit dalam kesempatan itu mengatakan, pihaknya memang sengaja datang ke Provinsi NTB untuk membicarakan kerjasama apa saja yang bisa dilakukan kedepan oleh kedua belah pihak.
Beberapa hal yang menjadi fokus pembicaraan antara lain potensi kerjasama di bidang energi ramah lingkungan atau energo baru terbarukan (green energy), pengembangan sumberdaya manusia dan pemberian beasiswa serta potensi peningkatan perdagangan antara NTB dan Northern Territory.
“Kita bahas juga actionnya seperti apa, program-programnya nanti akan digarap antara NTB dengan Northern Territory itu seperti apa. Kerja sama apa saja yang bisa memberikan kesejahteraan dan benefit yang mutual,” ujarnya.(ris)