Mataram (Suara NTB) – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB sudah menyiapkan tim untuk mendukung pengamanan jalannya balap MotoGP di Sirkuit Mandalika, 13-15 Oktober 2023 ini, terutama dari gangguan hewan liar di sekitar Kawasan Mandalika.
Perhelatan event MotoGP Mandalika kurang dari 2 pekan pelaksanaannya. Kesiapan dari sirkuit, pengaman, kamar hotel, hingga UMKM sudah dilakukan. Untuk pengaman, seperti gangguan hewan liar di sekitar sirkuit, salah satunya yang menjadi atensi adalah anjing liar. Hal ini menjadi perhatian, karena event internasional ini mendatangkan banyak tamu dari luar daerah dan luar negeri.
“Yang hewan liar dibuatkan selter oleh BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam), nanti tim pecinta hewan itu yang bekerja. Kita siapkan dokter hewannya, mereka yang melakukan monitoring model vaksinasi,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB Muhammad Riadi, Selasa (3/10).
Pihaknya akan menyiapkan dokter hewan seberapa banyak yang dibutuhkan oleh pihak ITDC. Bahkan sudah ada kerjasama dengan dokter hewan untuk terlibat untuk pengaman hewan liar ini. Sedangkan dari BKSDA sudah menyiapkan shelter atau tempat penampungan bagi hewan liar tersebut. Namun pihak BKSDA tengah bernegosiasi kepada pihak ITDC untuk kesediaan operasional lainnya.
“Sudah siap mereka (BKSDA dan ITDC) tinggal bertemu saja. Dari ITDC sudah sepakat untuk obat-obatannya, tapi operasional sama makan anjing selama di selter itu masih dinegosiasikan,” terangnya. Kata Riadi, menjadi kekhawatiran jika setelah ditangkap tetapi obatan dan makanan tidak disiapkan, maka tidak menutup kemungkinan anjing-anjing liar tersebut akan mati.
“Tentu dikhawatirkan setelah anjingnya ditangkap, tidak ada makanannya terus mati, kan ribet. Itu sedang dinegosiasikan oleh BKSDA dengan pihak MGPA,” katanya. Sementara, untuk jumlah hewan liar di sekitar sirkuit Mandalika, Lombok Tengah terbilang ukuran banyaknya relatif. Hanya saja jika dilihat secara nyata atau langsung tidak terlalu banyak. Lain halnya dengan wilayah di Sumbawa dan Bima yang hewan liarnya cukup banyak. (bul)