Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota Mataram membatalkan penataan Pasar Cakranegara. Pasalnya, anggaran yang diusulkan ke pemerintah pusat belum disetujui.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram, Uun Pujianto dikonfirmasi pekan kemarin mengaku, penataan Pasar Cakranegara belum bisa direalisasikan tahun ini. Anggaran yang diusulkan ke pemerintah pusat belum terealisasi. Hal ini disadari karena pemerintah pusat sedang melakukan efisiensi anggaran untuk penyaluran dana alokasi khusus (DAK). “Kita sudah usulkan tetapi belum direalisasikan. Dari sekian puluh kota yang mengusulkan DAK, hanya dua kota yang setujui,” kata Uun.
Anggaran penataan Pasar Cakranegara yang diusulkan mencapai Rp15 miliar. Pasar yang berada di Jalan Selaparang akan dibangun dua lantai dengan konsep modern. Lahan parkir disediakan berada di basement tujuannya agar tidak terjadi kemacetan.
Uun mengatakan, dokumen perencanaan yang diusulkan ke pemerintah pusat masih perlu dilengkapi terutama dari aspek perizinan dan dokumen administrasi lainnya. “Makanya sekarang ini mau kita lengkapi,” katanya.
Di satu sisi, pihaknya telah membuat perencanaan di tahun 2024 untuk melakukan relokasi pedagang di Pasar Panglima, Cakranegara. Pedagang di Pasar Panglima akan dipindah ke Pasar Ternak Selagalas di Jalan Peternakan, Kelurahan Selagalas. Bekas Pasar Panglima akan dimanfaatkan untuk pedagang di Pasar Cakranegara, sehingga Pasar Cakranegara difokuskan sebagai pasar grosir. Pihaknya menginginkan pasar di Kota Mataram memiliki zonasi sendiri. Ia mencontohkan, Pasar Rembiga telah dijadikan sebagai tempat pedagang ikan. Jika konsep ini terealisasi maka masyarakat lebih mudah mencari kebutuhan mereka sehari-hari. Selain itu, Pasar Panglima sering menimbulkan kemacetan dan terlihat kumuh. “Pokoknya mulai hari Jumat, Sabtu, dan Minggu ramai sudah di sana (Pasar Panglima,red) bikin macet. Ndak enak juga kita di sana kawasan bisnis,” terangnya.
Sebelum relokasi akan dilakukan penataan di Pasar Ternak Selagalas. Uun mengaku telah mengajukan anggaran ke pemerintah pusat untuk penataan pasar ternak tersebut. Berdasarkan perencanaan dibutuhkan anggaran sekitar Rp4 miliar untuk menata pasar ternak tersebut. Selain bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebutnya, pihaknya juga mengupayakan mengalokasikan dana melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Mataram di tahun 2024.
Penambahan anggaran ini dinilai penting untuk menutupi kebutuhan belanja yang tidak tercover melalui anggaran pemerintah pusat. “Nanti juga kita anggarakan lewat APBD,” terangnya.
Pihaknya segera mensosialisasikan kepada pedagang perihal rencana relokasi tersebut. Pedagang suka atau tidak suka harus mau dipindah agar memberikan rasa nyaman serta kemudahan bagi masyarakat. (cem)