Giri Menang (Suara NTB) – Yayasan Anwaarul Hidayah AL-Falah Perumahan Green Sejahtera, Jatisela, Kecamatan Gunungsari – Lombok Barat (Lobar) sukses menggelar program Khataman dan Imtihan Santriwan Santriwati TPQ Nurul Falah, Minggu, 24 September 2023.
Kegiatan yang dipusatkan di Halaman Angkringan Jago Sesela Gunungsari ini dihadiri langsung tim Koordinator Qiroati Cabang NTB II, Pimpinan Yayasan Anwaarul Hidayah Al-Falah Ustadz Mukti Ali, Kepala Desa Jatisela Safiudin, wali santri, pengurus dan staf pengajar di lingkungan Anwaarul Hidayah Al-Falah.
Kepala TPQ Nurul Falah Mutiara Sani, menjelaskan, program Khataman dan Imtihan adalah bentuk tanggung jawab lembaga atas pelaksanaan kegiatan pembelajaran Al Qur’an dengan metode qiroati. Untuk itu, melalui kegiatan ini memberikan laporan langsung bukti hasil kegiatan belajar mengajar metode qiraati di hadapan wali santri dan para tamu undangan.
‘’Para santri peserta kegiatan ini mengkhatamkan / menuntaskan pembelajaran Al Qur’an dan memperlihatkan kepiawaiannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari wali santri dan undangan seputar materi pembelajaran Al Qur’an dengan metode qiraati, di antaranya tartil (kelancaran), fashohah (kefasihan), gharib (cara membaca ayat-ayat tertentu dalam Al Qur’an yang mempunyai hukum bacaan secara khusus) , tajwid (hukum bacaan dalam Al Qur’an) serta hafalan doa-doa,’’ terangnya.
Acara ini diawali dengan melakukan kirab di sekitar lingkungan TPQ menuju tempat acara. Para santriwan santriwati peserta khataman imtihan, wali santri, pengurus yayasan dan staf pengajar berjalan bersama-sama yang diiringi oleh lantunan shalawat. Setelah melakukan kiraban, acara dilanjutkan dengan khataman.
Para santriwan santriwati membacakan surah dari Ad-Dhuha hingga An-Naas. Para tamu undangan menyimak dengan seksama. Selanjutnya, para santri menunjukkan pembelajaran gharib. Setiap ayat yang dibaca, mereka menguraikan hukum bacaan yang terdapat dalam ayat tersebut serta disebutkan lengkap dengan ayat, surah dan juznya.
Kegiatan langsung dilanjutkan dengan imtihan setelah prosesi khataman selesai. Imtihan adalah uji publik. Para wali santri dan tamu undangan diberikan kesempatan untuk mengetes mereka terkait bacaan Al Qur’an.
‘’Alhamdulillah, berkat latihan dan persiapan yang matang dengan bimbingan dari para ustadz dan ustadzah qiroati yang ikhlas dan prosefional, para santri berhasil melalui tahapan demi tahapan dengan baik. Seluruh hadirin terharu bahagia dan kagum dengan kemampuan para peserta dalam menguasai materi-materi Al Qur’an di usia mereka yang masih belia dan remaja,’’ klaimnya. (ham)