Mataram (Suara NTB) – Duta Bahasa NTB yang merupakan Pemenang I Tingkat Provinsi NTB tahun 2023, yaitu Gusti Bagus Nauval dan Mila Sari mengikuti Pemilihan Duta Bahasa Nasional Tahun 2023 di Jakarta, mulai Senin, 25 September 2023 sampai dengan Jumat, 29 September 2023. Kegiatan ini digelar oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Kemendikbudristek.
Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan satu pasangan Duta Bahasa dari 32 provinsi yang layak menyandang gelar Pemenang I Duta Bahasa Nasional. Pada tahun sebelumnya, Pemenang I diraih oleh pasangan dari Provinsi DKI Jakarta.
Persiapan untuk menyelenggarakan acara ini telah dilakukan sejak bulan Mei lalu. Komunitas literasi di Sape, Donggo, Tambora, bahkan sekolah-sekolah dan kafe-kafe di Kota Mataram telah dikunjungi untuk menyosialisasikan Kartu Mandalika yang menjadi program Krida Bahasa dari Duta Bahasa Provinsi NTB.
Kegiatan Pemilihan Duta Bahasa Nasional diawali dengan taklimat oleh panitia. Setelah itu, Sulastri selaku koordinator menyampaikan, jika peserta yang berjumlah 62 peserta akan melalui rangkaian kegiatan berupa Pembekalan Daring dan Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional. Sementara dalam pembekalan bold, para peserta mendapat berbagai materi, seperti penulisan artikel dan pengetahuan seputar Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. ‘’Pada acara Pemilihan Duta Bahasa Nasional, para peserta akan melalui berbagai penilaian, seperti wicara publik, kemampuan berbahasa Inggris, dan minat bakat,” jelasnya.
Acara pembukaan dibuka langsung Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Abdul Khak. “Yang paling penting adalah berkenalan, menjalin hubungan, dan belajar dari peserta lain. Untuk urusan menang kelah, serahkan pada juri. Kalah ataupun menang, para peserta harus dapat belajar satu sama lain,” ujarnya.
Lebih lanjut, Abdul Khak menuturkan, di depannya Ikadubas harus mengadakan pelatihan terhadap aktivisme sekolah dan kampus. Yang dimaksud aktivisme sekolah dan kampus adalah para pelaku organisasi, seperti OSIS, pramuka, BEM, Menwa, dan Mapala. Pembinaan yang dilakukan berupa pengutamaan bahasa negara dan pelestarian bahasa daerah.
Acara pembukaan diakhiri dengan pemakaian samir Duta Bahasa Nasional 2023 secara simbolis. Pemakaian samir diikuti oleh seluruh peserta sebagai tanda acara Pemilihan Duta Bahasa Nasional Tahun 2023 dimulai.
Sebelumnya, Kantor Bahasa Provinsi NTB telah menyelenggarakan simulasi presentasi Pemilihan Duta Bahasa Nasional Tahun 2023.
Kepala Kantor Bahasa NTB, Puji Retno Hardiningtyas mengatakan, simulasi ini dibuat semirip mungkin dengan simulasi penilaian nasional. “Sehingga Gusti Bagus dan Mila Sari dapat mempersiapkannya semaksimal mungkin,” ujarnya.
Dalam Pemilihan Duta Bahasa Nasional, para peserta akan dinilai dari berbagai aspek oleh delapan juri dari berbagai latar belakang. Aspek-aspek yang dinilai adalah teknik wicara publik, kemampuan berbahasa asing, presentasi krida kebahasaan dan kesastraan, kepribadian dan psikologi, serta seni dan budaya. Sebelumnya, Gusti Bagus dan Mila Sari telah mengirimkan esai dan video kebahasaan dan kesastraan.
“Program Krida Bahasa yang ditawarkan oleh Gusti Bagus dan Mila Sari adalah Kartu Mandalika. Kartu Mandalika adalah sebuah jenis permainan kartu yang berisi pengetahuan kebahasaan dan kesastraan. Kartu Mandalika diharapkan dapat meningkatkan literasi masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja, dengan cara yang menyenangkan,” jelas Puji Retno. (ron)
