Mataram (Suara NTB) – Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram akan menggelar Sidang Senat Terbuka dengan acara Pengukuhan Guru Besar dan Wisuda ke-24 STP Mataram, serta Pelepasan Program satu tahun Pusdiklat Tyatama Mataram di Hotel Lombok Vaganza pada Selasa, 26 September 2023.
Wisuda kali ini merupakan wisuda ke-24 sejak berdirinya Akpar Mataram, sekaligus wisuda kelima setelah perubahan bentuk menjadi STP Mataram dan wisuda ketiga bagi Prodi S1 Pariwisata. STP Mataram terus berkontribusi dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata yang siap kerja.
Ketua Panitia Wisuda ke-24, Dr. Drs. I Putu Gede, M.Par., mengatakan, dalam wisuda kali ini, STP Mataram mewisuda 327 orang yang terdiri atas Program 1 Tahun sebanyak 27orang, Program D-III Perhotelan sebanyak 121 orang, Program D-III UPW sebanyak 35 orang, dan Prodi S1 Pariwisata sebanyak 144 orang.
Dalam acara kali ini juga dilaksanakan pengukuhan Guru Besar atas nama Prof. Dr. Drs. Syech Idrus, M.Si., dengan pengakuan angka kredit sempurna (dari persyarat AK.Professor 850 s.d.1.050), ia mencapai AK. 1.066, dan sekaligus profesor pertama di STP Mataram.
Ketua STP Mataram, Dr. Halus Mandala, Hum., menyampaikan, sejak berdiri tahun 1996 hingga pelaksanaan wisuda ke-24, STP Mataram telah meluluskan 3.738 orang. Mereka telah bekerja di berbagai bidang, sebagai ASN, Guru SMK Pariwisata, karyawan hotel, Chef, Barista, kapal pesiar, dan GM Hotel, seperti GM Fave Hotel, GM Aston Hotel Gili, GM Sudamala Hotel, GM Tamora Group (Avia, the Cliff, ORA Gili Meno) dan GM The Jayakarta Hotel. Terakhir sebagai Founder atau Owner Industri Pariwisata, seperti hotel, homestay, restoran, dan rumah makan.
Halus Mandala juga menjelaskan, STP Mataram merupakan pilihan yang tepat untuk studi pariwisata karena pihaknya telah berpengalaman selama 37 tahun mengelola bidang pariwisata sejak tahun 1986 sebagai perintis mengelola Vocational Training dan lulusan pertama STP Mataram langsung mengisi kebutuhan SDM saat pertama kali dibukanya Hotel Senggigi Beach sebagai kawasan destinasi baru di Pulau Lombok saat itu.
“Kami fokus tidak hanya mendidik, lulusan memiliki skill, attitude, kami juga membantu mereka, ada rasa keterpanggilan meneruskan lulusan ke tempat bekerja. Kami berjuang terus melakukan kerja sama dengan bebagai pihak termasuk industri. Kami punya alumi di berbagai industri di dalam dan luar negeri,” ujarnya.
Pihaknya juga membantu pemerintah dalam menyiapan calon guru SMK. Hal ini bermula dari dilibatkannya STP Mataram untuk penyusunan peta jalan SMK pada empat tahun lalu. Menurut Halus Mandala, saat itu ia mengingatkan pentingnya penyiapan SDM guru di SMK pariwisata. Pada tiga tahun lalu, STP Mataram merekrut lulusan SMK yang memiliki potensi baik untuk berkuliah di S1 Pariwisata. Pihaknya memberikan beasiswa dari Yayasan kepada 40 orang, dengan biaya mencapai Rp2 miliar.
“Itulah sebagai bentuk kontribusi kami untuk berperean serta dalam pengembangan SDM pariwisata di NTB,” ungkap Halus Mandala.
Ia menyampaikan terima kasih khusus untuk Pemprov NTB atas telah dibukanya lowongan ASN tahun ini untuk Guru Bidang Kuliner (32 orang), Guru Bidang Perhotelan (33 orang), Guru Usaha Layanan Pariwisata (33 orang). Total dibutuhkan 98 guru Pariwisata untuk SMK Pariwisata di NTB. “Hal ini baru terealisasi, Kami mengusulkan sejak 4 tahun yang lalu saat kami terlibat dalam penyusunan Peta jalan Kurikulum SMK Pariwisata saat itu,” ujarnya.
Di samping itu, STP Mataram masih eksis menjadi penyelenggara MICE dengan venue 2 meeting room, 2 ballroom, dan 20 room Hotel Lombok Vaganza, dan bahkan secara rutin sebagai venu acara-acara wedding.
STP Mataram juga satu-satunya PT Pariwisata yang memiliki 8 doktor Pariwisata, dan salah satunya adalah doktor pariwisata perempuan pertama di NTB dan segera menyusul satu doktor pariwisata serta sedang studi S3 Pariwisata di Taiwan
STP Mataram melalui Lembaga Kerja Sama juga telah menjalin kerja sama dengan Universitas Utara Malaysia, Universitas Sains Malaysia untuk pertukaran dosen tamu & pertukaran mahasiswa dengan menampilkan seni dan budaya masing-masing, PT JACCES, PT Sanjaya Thanry Bahtera, dan PT Granada Internasional untuk pengiriman mahasiswa ke luar negeri dengan tujuan mengikuti OJT atau internship di beberapa hotel di Jepang dan Malaysia selama 1 tahun. (ron)