Makin Maju dan Melaju, Konektivitas Menyertai Kemajuan Pembanguanan Perhubungan NTB

KONEKTIVITAS di sektor perhubungan menjadi hal yang sangat urgen. Terlebih di seluruh kabupaten/kota di NTB terdapat proyek strategis yang sedang bergeliat. Selain memang sejumlah industri besar dan Destinasi Super Prioritas (DSP) sudah ada di daerah ini. Untuk memantapkan konektivitas antar wilayah di daerah ini, Dinas Perhubungan (Dishub) NTB, terus berupaya mematangkan kolaborasi dalam menyiapkan layanan termasuk pelayanan perintis . Dengan kolaborasi ini, jejaring konektivitas NTB diyakini  makin laju dan melaju.

Kepala Dinas Perhubungan NTB, H.L.Moh.Faozal, S.Sos.M.Si, dalam setiap kesempatan meminta kepada semua pihak yang terkait dengan pelayanan perhubungan agar menghadirkan konektivitas yang terbaik bagi masyarakat NTB. Konektifitas yang baik bukan hanya menjadi kewajiban saja, namun hal itu menjadi tuntutan dan kebutuhan.

Menurutnya,  konektivitas perhubungan menjadi hal yang sangat urgen, terlebih di seluruh kabupaten/kota di NTB terdapat proyek strategis yang sedang berlangsung, selain memang sejumlah industri besar dan Destinasi Super Prioritas (DSP) sudah ada di daerah ini.

“Hampir semua kabupaten/kota di NTB memiliki unggulan pariwisata, baik di Lombok maupun Sumbawa. Belum lagi ada sejumlah industri yang sedang beroperasi di NTB seperti PT. Amman Mineral dan smelternya di KSB dan PT. Sumbawa Timur Mining di Dompu,’’ ujar Faozal.

Ia mengatakan, semua geliat industri di berbagai sektor seperti pertambangan, pangan sampai dengan fesyen semua membutuhkan penopang berupa konektivitas yang semakin bagus dan mantap. Faozal menambahkan bahwa pelayanan dalam bidang perhubungan harus dilakukan kolaborasi dan kerja sama yang baik dengan berbagai pihak.

“Sehingga koordinasi di bidang perhubungan menjadi satu hal yang masuk dalam SOP. Apapun yang akan dilakukan oleh Dinas Perhubungan harus dipastikan semua dari hulu ke hilir,” katanya.

Provinsi NTB tak bisa berbicara tentang industrialisasi, kegiatan ekspor, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan dan lain sebagainya jika masalah konektivitas tidak mendukung. Misalnya satu komoditas tertentu terhambat lantaran transportasi yang terganggu akan menyebabkan kerugian bagi masyarakat.

Sehingga sangat penting bagi insan perhubungan untuk memahami betapa masing-masing pihak memiliki peran yang sama pentingnya. ‘’Sehingga bagaimana caranya berkoordinasi dengan sebaik-baiknya untuk merajut agar betul-betul konektivitas di NTB ini bisa menjadi suatu konektivitas yang bisa melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya dengan jejaring konektivitas makin laju dan melaju,’’ tambahnya.

Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan publik angkutan laut penumpang dan barang (perintis) untuk tahun 2024, Pemprov NTB melalui Dinas Perhubungan NTB, kembali mengusulkan untuk dilanjutkan keberadaan angkutan laut perintis ini. Keberadaan layanan ini sangat dibutuhkan masyarakat. Layanan kapal perintis  ini, hadir menjawab keterisolasian warga di pulau kecil dan terluar di NTB.

Pelayanan angkutan perintis di NTB dijelaskan Faozal, ada empat rute. Yaitu rute pertama,  R-19 dengan jaringan trayek,  Bima – Reo – Jampea- Makassar – Jampea – Reo – Bima – Waikelo – Ende – P.Raijua – Sabu – P. Raijua – Ende -Waikelo – Bima.

Kemudian rute dua dengan jaringan trayek R-20, Bima- Carik – Celukan Bawang – Sepekan – Kangean – Kalianget – Surabaya – Kalianget – Kangean – Sepekan – Celukan Bawang – Carik – Bima.

Rute tiga dengan jaringan trayek R-21, Bima – Calabai- Labuhan Lombok – Sailus – Sapuka – Balobaloang Besar – Makassar – Balobaloang Besar – Sapuka  – Sailus – Labuhan Lombok -Calabai – Bima.

Selanjutnya rute empat dengan jaringan trayek R-22, Bima– Labuhanbajo  – Bonerate – Selayar – Bau Bau – Selayar – Bonerate – Labuhanbajo – Bima.

Keberadaan ke empat trayek ini untuk masyarakat di NTB selain sangat dibutuhkan, menurut Faozal dari data peningkatan jumlah penumpang dan barang juga meningkat sangat signifikan. ‘’Artinya keberadaan pelayanan publik dengan kapal perintis ini, sangat dibutuhkan masyarakat,’’ jelasnya.

Selain itu, suksesnya pengelolaan layanan kapal perintis di NTB menurut Kadishub NTB, tidak lepas dari kerja keras KSOP Bima dan juga pengelolaan yang bagus dari operator kapal perintis R-19, R-20, R-21 dan R-22. ‘’ Suksesnya pengelolaan layanan kapal perintis ini,  berkat kerja keras KSOP Bima dan pengelolaan yang bagus dari operatornya. Operator  Kapal PT Karunia Utama Asia Timur,’’ jelas Faozal.

Secara rinci data pertumbuhan penumpang dan barang dengan angkutan laut perintis ini, terungkap dalam Rakor Penyelenggaraan Angkutan Laut Perintis R-19, R-20,R-21 dan R-22 dan Evaluasi Capaian Trayek Kapal Perintis yang berlangsung di Medan pada 24-26 Mei 2023 yang dihadiri Kadishub NTB.

Untuk angkutan kapal perintis R-19, ternjadi pertumbuhan penumpang yang cukup tinggi mencapai 111,43 persen. Jika tahun 2022 jumlah penumpang sebanyak 23.261 orang. Tahun 2023 hingga periode Mei, jumlah penumpang mencapai 9.571 orang. Demikian juga dengan angkutan barang. Tahun 2022 113,4 ton, tahun 2023 hingga periode Mei, sudah mencapai 393,7 ton. Terjadi peningkatan sebesar 31,02 persen.

Kemudian untuk trayek R-20, jumlah penumpang tahun 2022 mencapai 8.090 orang. Tahun 2023 hingga Mei saja jumlahnya mencapai 6.528 orang. ‘’Terjadi peningkatan sebesar 153,92 persen,’’ sebutnya. Kemudian untuk angkutan barang. Tahun 2022  sebanyak 271,3 ton. Tahun 2023 hingga Mei saja sudah mencapai 220,5 ton. ‘’Dihitung pada periode yang sama (Mei 2022), terjadi peningkatan sebesar 141,37 persen,’’ ujarnya.

Untuk trayek R-21, jumlah barang yang diangkut meningkat  37,77 persen yaitu tahun 2022 1.716,80 ton dan tahun 2023 sebanyak 640,5 ton (hingga Mei 2023). Kemudian penumpang juga meningkat 39,79 persen. Tahun 2022 12.588 orang. Tahun 2023 hingga Mei sebanyak 5.610.

Kemudian untuk trayek R-22, angkutan barang sedikit menurun. Namun angkutan penumpang yang meningkat. Tahun 2022 jumlah penumpang sebanyak 2.998 orang. Tahun 2023 hingga Mei jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 1.045. ‘’Terjadi peningkatan dalam periode yang sama dengan tahun 2022 (Mei) sebesar 135,24 persen,’’ jelasnya.

Sementara itu, untuk layanan angkutan keperintisan darat, terus dimaksimalkan. Salah satunya dengan mengoptimalkan moda Damri. Salah satu konsistensi yang dilakukan Pemprov NTB melalui Dinas Perhubungan adalah bagaimana menciptakan konektivitas antar dan inter wilayah darat dengan menyediakan angkutan keperintisan secara optimal. (r)







Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Sirkuit Mandalika Siap Gelar Balapan Mobil Perdana, Masyarakat Bisa Nonton Gratis

0
Praya (Suara NTB) - Untuk pertama kalinya, Pertamina Mandalika International Circuit bakal menggelar ajang balapan mobil pada tahun ini. Setelah sebelumnya sukses menggelar sejumlah...

Latest Posts

Sirkuit Mandalika Siap Gelar Balapan Mobil Perdana, Masyarakat Bisa Nonton Gratis

Praya (Suara NTB) - Untuk pertama kalinya, Pertamina Mandalika...

Pengumuman Hasil Tes PPPK 2023 Diumumkan 15 Desember

PROSES penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) memasuki...

APBD NTB 2024 Disahkan, Pj Gubernur : Pastikan Tata Kelola Pemerintahan Semakin Baik

Mataram (Suara NTB)-Rapat paripurna DPRD Provinsi NTB resmi mengesahkan...

Pemprov NTB Akhirnya Terima DBH Keuntungan Bersih PT AMNT Sebesar Rp107 Miliar

Mataram (Suara NTB) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB akhirnya...