Mataram (Suara NTB) – Dinas Perdagangan Kota Mataram menjamin tidak ada kelangkaan barang pokok jelang maupun saat perayaan mauled nabi besar Muhammad SAW. Namun harga kebutuhan dipastikan akan naik, menyusul tingginya permintaan dari masyarakat.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram, Uun Pujianto menyampaikan, pihaknya telah mengecek ketersediaan barang pokok di distributor dan dipastikan tidak ada kelangkaan. Stok komoditi pangan dipastikan aman jelang dan saat perayaan maulid. “Kita sudah pastikan tidak ada kelangkaan,” kata Uun dikonfirmasi akhir pekan kemarin.
Ia tidak memungkiri akan terjadi kenaikan harga bahan pokok. Fenomena ini terjadi karena tingginya permintaan masyarakat. Komoditi bahan pokok naik yakni beras dan telur ayam sedangkan daging ayam broiler sempat turun.
Pihaknya ingin melihat dasar kenaikan barang pokok ini, apakah tingginya permintaan sehingga menyebabkan ketersediaan terbatas atau ada unsur kesengajaan dan permainan dari pengepul. “Apakah pengepulnya menaikkan atau betul-betul stok berkurang. Kalau ketersediaan berkurang wajar mengalami kenaikan. Kalau ketersediaan terpenuhi, stok ada dimainkan pengepul akan diawasi,” ujarnya.
Satgas Pangan Kota Mataram akan dilibatkan untuk melakukan pemantauan terhadap kecurangan pengepul. Jika terbukti memainkan harga maka akan dikenakan sanksi. Sanksi tergantung dari rekomendasi Satgas Pangan Kota Mataram yang akan ditindaklanjuti oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Mataram.
Uun menegaskan, mekanisme sanksi mulai dari teguran lisan, tertulis, sampai mencabut izin usaha. “Bisa kita cabut izinnya,” tegasnya.
Pengunjung Pasar Sayang-sayang, Ida mengatakan kenaikan barang pokok sudah mulai terjadi jauh sebelum maulid. Contohnya, harga beras melambung tinggi dari harga sebelumnya Rp275 ribu untuk 25 kilogram menjadi Rp330 ribu – Rp350 ribu untuk beras premium. Selain itu, telur ayam Rp60 ribu per teray. “Biasa setiap mau maulid sudah naik harga apa-apa (barang pokok,red),” kata Ida.
Ia meminta pemerintah mencari solusi atas kenaikan harga tersebut. Operasi pasar semestinya dilakukan secara rutin tidak menjelang moment hari keagamaan saja, supaya memiliki dampak menekan harga kebutuhan pokok di Mataram. (cem)