MUSIM tanam tahun ini bisa jadi salah satu tahun terbaik bagi para petani tembakau, khusunya di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) menyusul tingginya harga daun tembakau di tingkat petani. Bahkan tahun ini harga tembakau menjadi salah satu yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Para petani tembakau pun bisa tersenyum sumringah dengan kondisi tersebut, karena nyaris tidak ada yang rugi.
“Baru kali ini harga daun tembakau bisa menyentuh angka Rp 7 juta per kwintal. Kalau sebelum-sebelumnya, paling tinggi Rp 5 sampai 6 juta per kwintal,” tutur Saparudin, petani tembakau asal Praya Timur, kepada Ekbis NTB Sabtu, 23 September 2023.
Ada berapa faktor yang membuat harga jual daun tembakau tahun ini cukup tinggi. Pertama, pembeli tembakau tahun ini banyak. Tidak hanya perusahaan rokok skala besar saja, tetapi juga pabrik rokok lokal skala kecil juga turut berburu tembakau petani untuk dijadikan tembakau rajang.
Sehingga banyak perusahaan rokok skala besar yang terancam tidak bisa memenuhi target kuota pembelian tembakau lantaran petani tembakau banyak yang memilih menjual ke pengempul ataupun pengusaha rokok lokal yang ada. Karena berani membayar dengan harga yang cukup tinggi dibandingkan harga yang ditetapkan oleh perusahaan rokok besar.
Akibatnya, bukan hanya petani tembakau swadaya saja yang menjual tembakaunya ke pengusaha lokal. Banyak diantaranya petani tembakau binaan karena tergiur harga yang tinggi. Sehingga mau tidak mau perusahaan rokok besar juga harus menaikkan harga belinya. Supaya petani mau menjual daun tembakaunya ke pabrik rokok besar.
“Memang beberapa waktu lalu, banyak tanaman tembakau yang rusak terdampak hujan. Namun hal itu tidak sampai berdampak besar. Karena daun tembakau yang rusak nyatanya masih bisa dijual ke pengusaha rokok lokal atau diolah sendiri sebagai tembakau rajang,” sebutnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pertanian Lombok, M. Kamrin, Minggu (24/9) kemarin. Diakuinya, tahun ini harga jual daun tembakau cukup bagus. Sehingga bisa dikatakan, hampir semua petani tembakau musim tanam ini bisa memperoleh keuntungan cukup besar.
Petani tembakau sekarang juga punya banyak pilihan pasar. Kalau sebelum-sebelumnya daun tembakau milik petani hanya diserap oleh gudang pabrik rokok besar saja. Tapi sekarang, daun tembakau bisa juga dijual ke pengusaha rokok lokal. Bahkan, petani tembakau tidak harus repot-repot mengomprong dau tembakaunya.
Kalau daun tembakau bagian tengah itu memang diomprong untuk dijual ke gudang pabrik rokok besar. Sisanya daun bagian bawah dan atas itu dijual ke pabrik rokok lokal maupun pengempul tanpa harus mengomprong terlebih dahulu. “Kalau dulu, daun bawah maupun atas biasanya dibuang. Tapi sekarang bisa dijadikan uang. Dengan dijual ke pengusaha rokok lokal maupun dijadikan tembakau rajang,” imbuhnya.
Jadi tidak ada bagian tembakau yang dibuat pencuma sekarang. Kecuali batang tembakau, itu memang tidak dimanfaatkan. Sementara kalau daun tembakau, semuanya bisa jual atau dijadikan uang. (kir)