Mataram (Suara NTB) – Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) NTB meminta Penjabat Gubernur NTB, L. Gita Ariadi untuk fokus melanjutkan Pembangunan ekonomi yang sudah dibangun oleh pemimpin sebelumnya. Salah satunya adalah, mensukseskan event internasional MotoGP Mandalika yang akan digelar pada 13-15 Oktober 2023 ini.
Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) senior, Pj Gubernur dianggap mampu menjadi penyeimbang sehingga membawa era transisi kepemimpinan NTB dalam satu tahun ke depan benar-benar sejuk, aman dan nyaman. Apalagi saat ini menjelang Pemilu Serentak 2024 hingga terpilihnya kepala daerah definitif pada Pilkada Serentak November 2024.
“Dan yang lebih terpenting bisa menjaga stabilitas ekonomi NTB yang dibawa oleh Zul-Rohmi pada saat memimpin NTB yang sudah mulai bangkit bisa lebih stabil dan bisa menjadi legesi yang baik untuk beliu ke depan (Pj Gubernur NTB, red),” ujar Ketua KNPI NTB Taupik Hidayat, Jumat, 22 September 2023 kepada wartawan di Mataram.
Taupik berharap agar Pj Gubernur juga meneruskan program yang dinilai bagus peninggalan Zul-Rohmi untuk dilanjutkan. Sementara yang kurang bagus maupun belum terlaksana, menurutnya agar diperbaiki serta mencari program yang baik untuk kesinambungan kesejahteraan masyarakat NTB. Pekerjaan Rumah (PR) Penjabat saat ini adalah mensukseskan program-program nasional seperti MotoGP, mengamankan KEK Mandalika, dan program-program wisata dalam membangkitkan ekonomi di NTB.
“Tentu tidak kalah pentingnya adalah program-program peningkatan stabilitas ekonomi di NTB ini. Karena bagaimanapun kita mau bergerak maju kalau ekonominya tidak ditopang oleh kebijakan yang berpihak, ini susah,” ungkapnya. “Apalagi sekarang ini ada wacana misalnya pemblokiran Tiktok oleh Mendag untuk memproteksi pedangang-pedagang ritel sehingga tentunya ini juga harus direspon dengan baik,” sambungnya.
Taufik juga menyinggung soal tagline “NTB Maju Melaju” yang dicetuskan Pj Gubernur NTB yang baru dilantik oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian ini. Menurutnya, makna tagline tersebut harus dijelaskan lebih detail kepada publik. Sehingga penerjemahannya tidak menjadi gamang. “Harusnya tidak perlu ada tagline ini, karena ini hanya satu tahun masa kepemimpinannya sebagai penjabat gubernur. Nanti kalau tidak bisa maju melaju kan repot juga apalagi dievaluasi per tiga bulan,” demikian Taufik. (bul)