Giri Menang (Suara NTB) – Sekitar 115 KK atau 345 jiwa penduduk Teluk Gok Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong Lombok Barat (Lobar) hidup terisolir akibat kondisi jalan rusak ke daerah pesisir tersebut. Akibatnya, ratusan jiwa penduduk di wilayah itupun kesulitan pasokan bahan pokok (bapok) dan air bersih. Untuk membantu menyuplai air bersih ke daerah itu, pihak kepolisian pun terjun mendroping air bersih.
Rusaknya infrastruktur jalan menuju Teluk Gok menjadi persoalan yang belum terselesaikan. Semenjak mereka tinggal di kawasan itu sekian tahun silam, jalan belum juga ditangani. Wilayah Teluk Gok pun termasuk menjadi wilayah yang terisolir. Akibatnya, warga setempat masih kesulitan mendapatkan bahan pokok dan air bersih. Untuk mendapatkan bahan pokok dan air minum, warga Teluk Gok harus memutar melalui jalan setapak atau menempuh jalur laut menggunakan perahu.
Berdasarkan data Dukcapil Lobar jumlah warga di dusun tersebut, mencapai 115 KK dengan dua dusun terdekat. Kondisi warga di daerah itu diceritakan oleh Kapolda NTB Irjen Pol. Drs. Djoko Poerwanto yang pernah turun ke daerah itu,”masih banyak warga yang mandi tidak menggunakan air bersih, saya pernah lihat (turun) ke Teluk Gok, Lobar,”terangnya saat kegiatan penyerahan rumah sejahtera terpadu di Kediri, Lobar Jumat, 22 September 2023.
Kondisi warga di daerah pesisir itu minim air bersih sehingga pihaknya turun droping air bersih. Akses pendidikan dan kesehatan juga tidak ada, kalaupun ada sangat jauh. Menempuh jarak jauh, dan medan berat. Ia pun mengajak jajarannya agar banyak bersyukur dan juga peduli ke sesama. “Di sana itu air nya payau, kalau ke sekolah jauh, sampai ke sekolah sudah tutup,”ujarnya. Belum lagi gangguan binatang di perjalanan. Namun belum lama ini, sekolah satu atap sudah disiapkan untuk anak-anak setempat. Pihak Polda sudah membangun gedung belajar anak-anak berkolaborasi dengan para Pihak terkait.
Dari sisi kesehatan juga tidak ada sarana prasarana, sehingga warga sulit mendapatkan pelayanan.
Sementara itu, Bupati Lobar H Fauzan Khalid mengakui kondisi warga di daerah pesisir di pulau-pulau atau Gili. Solusi yang dilakukan Pemda dengan membangun sumur bor untuk memenuhi akses air bersih, itu pun relatif mahal karena kedalaman sumur bor. “Banyak yang bantu kita dari perusahaan dan Polda. Tapi masih banyak yang belum bisa ditangani,”ujarnya. Pihaknya pun berkoordinasi dengan pusat maupun pihak-pihak terkait lainnya untuk penanganan jangka panjang kedepan. (her)