Selong (Suara NTB) – Air dari saluran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dari mata air Lemor ke Desa Selaparang Kecamatan Suela selama beberapa bulan terakhir ini hilang. Warga Desa Selaparang ini pun mengalami krisis air bersih. Warga mengaku hanya bayar angin setiap bulannya.
Junaidi, warga Desa Selaparang kepada Suara NTB menuturkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga banyak diberikan bantuan dari dermawan. Termasuk dari pemerintah daerah yang mulai melakukan pengiriman air bersih.
Menurut warga, kejadian seperti ini sudah berulang kali terjadi. Air dari pipa PDAM ini hanya menetes. Kedatangannya pun dini hari. Sementara saat sudah masuk pagi hari, air sudah tidak ada. Bahkan lebih sering selama beberapa musim kering ini air sudah tidak lagi masuk ke bak-bak penampungan warga. Warga setiap bulan membayar air Rp 30 ribu per bulan.
Terlihat saat penyaluran air bersih dari sejumlah dermawan di Desa Pringgasela, ratusan bak dijejer sampai bantuan air yang disalurkan dari mobil tangki 5.000 liter datang untuk mengisi.
Direktur PDAM Lotim, H. Marhaban saat dikonfirmasi via telepon mengakui debit air dari mata Air Lemor masuk ke jaringan pipa Desa Selaparang sedang ada masalah. Informasinya ada sejumlah oknum yang melakukan pemasangan pipa mengambil air dari saluran milik PDAM. “Ada pipa dialirkan langsung dari pipa induk, dan ini sekarang sedang kita benahi,” ungkapnya.
Saat ini sedang diupayakan pelayanan penyaluran air ke pelanggan PDAM secara bergiliran agar warga bisa dapat bagian. Dalam waktu dekat bisa normal. Debit air memang turun, akan tetapi masih bisa dibagi secara bergiliran.
“Ada pipa dipasang di pipa induk kita dan disedot pakai mesin, ini yang kacau,” paparnya lagi.
Karenanya sekarang dilakukan pendataan kembali agar masalah tersebut tidak terjadi. Benahi jaringan dan tutup pompa-pompa liar tersebut. Di Desa Selaparang jumlah pelanggan PDAM sekitar 300 sambungan rumah. (rus)