Kota Bima (Suara NTB) – Para wisatawan mancanegara (wisman) dari 14 negara yang merupakan para peserta International Yacht Rally Sail to Indonesia 2023 memuji budaya, kuliner, keindahan alam hingga keramahan warga Bima.
Pujian tersebut disampaikan pada saat acara welcome party International Yacht Rally Sail to Indonesia Exploring Bima Bay yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bima melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), di pantai Lawata, Kamis, 21 September 2023 malam.
“Bima sesungguhnya benar-benar cantik dan indah,” ucap Wisman asal Kanada, Ms. Kath Blades.
Mewakili peserta International yacht rally sail to Indonesia exploring Bima Bay, Kat Blades menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Bima yang sudah membuka karpet merah bagi peserta International yacht rally sail to Indonesia
“Kami merasa sangat bahagia melihatnya,” ujarnya.
Yang paling indah, lanjut dia, yakni kehangatan serta dan sambutan yang ceria dari masyarakat Bima. Bagi dia, hal itu merupakan yang terbaik dan para Wisman semuanya merasa sangat senang dan bahagia berada di Bima.
“Kami menyadari betapa hangatnya orang-orang di Bima. Kami sangat bahagia melihat keceriaan di tanah Mbojo,” ujarnya.
Kepala Disparbud Kota Bima, M. Natsir M.Pd mengaku, welcome party International yacht rally sail to Indonesia merupakan salah satu rangkaian dari exploring Bima bay Bima atau (Festival Teluk Bima 2023) yang menyajikan keindahan pesona bahari Teluk Bima, sejarah serta budaya lokal Bima.
“Dari welcome party, para wisman dari 14 negara kita dengan kuliner, atraksi budaya, dan kesenian khas Bima,” katanya.
Selain itu lanjut dia, selama berada di Bima para wisman yang menggunakan kapal layar itu juga akan mengunjungi kampung tenun Ntobo, Asi Mbojo, kompleks pemakaman raja Bima di Dana Traha dan Uma Lengge.
“Ini event kita untuk mempromosikan pariwisata di Kota Bima. Dengan harapan obyek wisata Kota Bima dikenal di dunia,” ujarnya.
Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE., mengatakan Kota Bima memiliki sejarah kerajaan yang bisa dikunjungi salah satunya Istana Kesultanan Bima. Dimana Kesultanan Bima ini pernah bertransaksi perdagangan dengan Bangsa Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Cina.
“Ini merupakan satu sejarah kerajaan maritim yang ada di wilayah Indonesia bagian timur khususnya di Bima,” ujarnya.
Lutfi mengajak para Wisman untuk menikmati teluk Bima yang indah. Di samping teluknya yang indah, didukung pula sarana pendukung untuk diving snorkeling. Bagi Walikota, underwater teluk Bima berbeda dengan teluk-teluk lainnya di Indonesia.
“Mudah-mudahan wisman bisa menikmati keramahan dan sambutan masyarakat Kota Bima,” harapnya. (uki)