Praya (Suara NTB) – Sebagai salah satu penerima manfaat keberadaan hutan, Perusahaam Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Ardhia Rinjani (Tiara) Lombok Tengah (Loteng) berkomitmen mendukung upaya-upaya pelestarian kawasan hutan. Dengan terus mendukung dan menggalakkan program konservasi kawasan hutan, khususnya di wilayah Loteng, melalui gerakan penghijauan dan usaha-usaha lainnya.
Bahkan Perumdam Tiara Loteng sendiri punya target dalam setahun setidaknya bisa menanam 10 ribu pohon di kawasan hutan di daerah ini. Baik itu melalui gerakan penghijauan secara langsung oleh Perumdam Tiara Loteng maupun dengan turut mendukung program serupa yang dilaksanakan lembaga maupun kelompok pemerhati lingkungan.
“Kita punya target dalam setahun itu setidaknya menaman 10 ribu pohon. Apakah itu secara langsung atau dengan mendukung gerakan-gerakan yang dilaksanakan oleh lembaga pemerhati lingkungan yang ada di daeah ini,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perumdam Tiara Loteng, Bambang Supratomo saat Temu Lingkungan NTB di ruang Amphiteater Poltekpar Lombok, Kamis, 21 September 2023.
Berbicara pada acara yang diselenggarakan Yayasan Duta Lingkungan NTB bersama Persatuan Wartawan Lombok Tengah (PWLT) bekerjasama dengan Poltekpar Lombok tersebut, Bambang menegaskan, kalau pihaknya menaruh perhatian besar terhadap program konservasi kawasan hutan di daerah ini. Mengingat, kondisi kawasan hutan saat ini cukup memprihatinkan.
Karena kondisi tersebut secara tidak langsung berdampak terhadap kualitas pelayanan dari Perumdam Tiara Loteng sendiri. Di mana akibat rusaknya kawasan hutan tersebut membuat banyak sumber mata air yang dikelola oleh Perumda Tiara Loteng, debitnya berkurang. Antara 30 sampai 50 persen.
“Karena debit air baku yang dikelola menurun, maka kemampuan Perumdam Tiara Loteng dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di daerah ini juga ikut menurun,” jelasnya. Sehingga terkadang pihaknya harus melakukan penjadwalan penyaluran air bersih ke pelanggan. Lantaran kondisi debit air yang berkurang. Terutama lagi pada musim kemarau seperti sekarang ini.
Di satu sisi, 80 persen sumber air baku yang dikelola oleh Perumdam Tiara Loteng untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di daerah itu berasal dari mata air yang ada di wilayah kawasan hutan di Loteng bagian utara. Jadi ketika debit air di sumber mata air berkurang, otomatis mengganggu kemampuan pelayanan Perumdam Tiara Loteng.
“Inilah kenapa kita sangat konsen pada upaya-upaya konservasi kawasan hutan di Loteng. Bahkan, 60 persen dari total alokasi CSR Perumdam Tiara Loteng itu kita arahkan untuk mendukung program-program yang berkaitan dengan upaya-upaya konservasi kawasan hutan,” tandasnya.
Memang untuk bisa mengembalikan kondisi kawasan hutan yang sudah rusak bukan perkara mudah. Butuh waktu dan proses yang cukup panjang. Keterlibatan serta dukungan semua elemena di daerah ini juga sangat dibutuhkan dalam hal ini. Kalau semua pihak ikut terlibat, pihaknya optimis upaya-upaya mengembalikan kelestarian hutan bakal lebih cepat. (kir)