Giri Menang (Suara NTB) – Pupuk Indonesia memastikan cadangan stok pupuk, baik subsidi maupun non subsidi di NTB tetap surplus untuk mendukung eksistensi petani di daerah lumbung pangan nasional ini. Panji Winanteya Ruky, Direktur Transformasi Pupuk Indonesia Holding menegaskan hal ini usai melakukan inspeksi ke gudang lini II Pupuk Indonesia di Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Kamis, 21 September 2023.
Panji mengatakan, Pupuk Indonesia yang ditugaskan oleh pemerintah untuk menyalurkan pupuk subsidi tetap memastikan, bahwa stok pupuk untuk memenuhi kebutuhan petani pada musim tanam ke II tahun 2023 ini di NTB harus aman. “Bahkan penyaluran pupuk subsidi untuk tahun depan kami juga sudah siap menyalurkannya. Karena stok yang kami simpan di gudang-gudang lini II maupun lini III di Provinsi NTB tersedia 300 sampai 400 persen dari kebutuhan,” jelas Panji.
Stok pupuk ini menurutnya makan tetap dijaga, pengapalan dari pabrik ke NTB juga akan terus dilakukan. Sehingga sampai masa tanam awal tahun 2024 ketersediaan pupuk sangat terjaga. Untuk menjaga stok pupuk ini, Panji juga mengatakan tetap melakukan koordinasi dengan pimpinan daerah atau penentu kebijakan untuk berkolaborasi dalam rangka memastikan tidak ada persoalan terkait pupuk.
“Kami juga bertemu dengan petani, mitra, customer, untuk memenuhi kebutuhan mereka, dan masalah-masalah yang dihadapi dalam budidaya. Dan kami menyerap masukan-masukan terkait produk dan layanan,” jelas Panji. Adapun jumlah stok pupuk bersubsidi sebesar 46.447 ton ini terdiri dari 31.209 ton urea dan 15.328 ton NPK. Seluruh stok ini tersedia diseluruh gudang lini III yang berada di 10 kabupaten/kota di NTB.
Untuk memastikan penyaluran pupuk tepat sasaran, Pupuk Indonesia juga melakukan pengawalan dari pabrik ke gudang-gudang distributor. Selanjutnya distributor juga diharuskan mengawal penyaluran pupuk hingga ke kios-kios pengecer. Selebihnya ke tingkat petani, penyaluran dilakukan bersama-sama. “Kami memastikan pengawalan pupuk sampai ke kecamatan, sampai ke desa tetap kami laksanakan. Pelepasan pupuk subsidi juga harus mengikuti e-alokasi dari daftar pemerintah. Petani yang sudah menguasai pupuk yang menjadi jatahnya, kemudian kemungkinan tidak menanam atau sebagainya, kemudian dia menjual atau megalihkan ke pihak lain, kami bekerjasama dengan Kepolisian untuk mengawalnya,” jelas Panji.
Ditambahkannya, penyaluran pupuk subsidi harus tepat sasaran. Penerimanya berdasarkan data di e-RDKK. pupuk bersubsidi ditujukan hanya kepada petani yang menanam 9 komoditas, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, kakao, dan tebu rakyat. Selain itu, petani harus menggunakan pupuk non subsidi.
“Petani yang komoditas tanamnya bukan penerima pupuk subsidi, solusinya adalah berbudidaya dengan pupuk non subsidi. Kami bantu petani dengan program Agro Solution. Kami berikan pembinaan kepada petani, pemupukan, kami dampingi budidayanya. Dan hasil produksinya meningkat jauh sehingga mampu membayar biaya produksinya,” demikian Panji.
Terakhir ia meminta kepada petani agar tidak risau, atau khawatir terhadap ketersediaan pupuk. Pupuk Indonesia menjamin stok pupuk di NTB sangat aman. Provinsi ini menurutnya sangat perioritas diperhatikan. Karena statusnya sebagai provinsi lumbung pangan nasional. (bul)
